Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mencabut pembatasan hubungan antara pejabat Amerika dengan Taiwan yang sudah berlaku puluhan tahun lewat pernyataannya, Sabtu (9/1/2021) waktu setempat.
Keputusan ini mengubah secara fundamental pola hubungan dengan pulau yang diklaim Tiongkok sebagai wilayahnya tersebut dan dipastikan akan membuat murka Beijing.
Selama bertahun-tahun, Amerika telah menciptakan pembatasan yang rumit dalam menjalin hubungan dengan Taiwan “dalam upaya membuat senang rezim komunis di Beijing”, kata Pompeo dalam pernyataannya.
“Sekarang tidak lagi,” tulisnya.
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan hubungan Amerika dengan pulau tersebut kerap menimbulkan tensi.
Pompeo, yang dikenal sebagai pengkritik keras Tiongkok, juga menulis bahwa para diplomat Amerika sekarang harus menganggap bahwa semua panduan yang berlaku saat berhubungan dengan Taiwan sudah “tidak berlaku dan kedaluarsa”.
Keputusan sangat krusial ini dibuat hanya dua pekan sebelum pemerintahan Joe Biden mengambil alih kekuasaan dengan menteri luar negeri yang baru.
Amerika sudah menjalin hubungan dekat dengan Taiwan sejak wilayah itu memisahkan dari dari Tiongkok Daratan usai perang saudara pada 1949.
Namun, Amerika tetap menghindari pengakuan atas Taiwan yang berpenduduk 24 juta orang sebagai sebuah negara dan sampai sekarang menganut prinsip One China Policy — hanya mengakui Tiongkok.
President Xi Jinping berulang kali mengatakan pada akhirnya akan terjadi reunifikasi Taiwan dengan Tiongkok dan tidak menepis kemungkinan digunakannya kekuatan militer.
Sejauh ini, otoritas Taiwan tetap eksis dengan presiden dan parlemen sendiri terlepas dari kontrol Partai Komunis Tiongkok.
Di bawah One China Policy, hubungan AS dengan Taiwan sifatnya tidak resmi, termasuk sifat kantor perwakilan masing-masing pihak.
AS telah memasok senjata dan pesawat tempur ke Taiwan di bawah undang-undang yang sudah berumur 40 tahun.
Belakangan ini, ketegangan AS-Tiongkok meningkat setelah sejumlah anggota kabinet Presiden Donald Trump berkunjung ke Taiwan.
Pada September, Wakil Menteri Luar Negeri Keith Krach berkunjung ke Taiwan, sebulan setelah Menteri Kesehatan Alex Azar juga ke sana. Ketika itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok segera mengecam.
“Tiongkok dengan tegas menentang setiap bentuk pertukaran resmi antara Amerika Serikat dengan Taiwan. Posisi kami konsisten dan jelas,” kata juru bicara kementerian Wang Wenbin.
Sekarang, Pompeo membolehkan semua diplomat dan pejabat negara AS untuk berhubungan dengan para mitra mereka di Taiwan dengan cara yang sama seperti di negara lain.
“Pemerintah Amerika Serikat menjaga hubungan dengan mitra tidak resmi di seluruh dunia, dan Taiwan bukanlah pengecualian. Dua demokrasi ini punya pandangan sama soal kebebasan individu, penegakan hukum, dan penghormatan atas jati diri manusia. Pernyataan hari ini mengakui bahwa hubungan AS-Taiwan tidak perlu dan tidak boleh dikekang oleh batasan-batasan yang dibuat oleh birokrasi kita sendiri,” tulis Pompeo.
Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft juga dijadwalkan berkunjung ke Taiwan dalam waktu dekat ini.
Sumber : 東森新聞 CH51, 三立iNEWS, China Times, Taiwannews, CNANews, Rti
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan