Pasca Larangan Masuk 2 Minggu, Taiwan Pertimbangkan Pengiriman TKI Bersyarat ke Taiwan!

Otoritas Taiwan dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memberikan izin masuk bersyarat kepada pekerja migran yang berasal dari Indonesia.

Menurut Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan yang juga menjabat sebagai ketua Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Chen Shih-chung, kebijakan ini diambil untuk memenuhi besarnya permintaan tenaga kerja di negeri Formosa.

Menurut Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, pada akhir November lalu pihaknya telah memberlakukan larangan masuk sementara bagi semua pekerja migran Indonesia selama 2 minggu yang berlaku dari tanggal 4 dan 17 Desember 2020 sebagai tanggapan atas lonjakan kasus virus corona yang diimpor dari Indonesia

Dalam konferensi pers tersebut CECC Taiwan masih belum memutuskan apakah pihaknya akan melanjutkan larangan itu atau tidak karena masih akan meninjau situasi pandemi corona di Indonesia setelah jeda dua minggu.

Berbicara kepada wartawan setempat saat diwawancarai di Universitas Kesehatan Taipei pada hari Minggu (14/12/2020), Chen menunjukkan bahwa pejabat CECC Taiwan akan mengadakan pertemuan dalam beberapa hari ke depan untuk membahas opsi terkait larangan masuk bagi tenaga kerja Indonesia (TKI).

Chen mengatakan bahwa ia berharap aturan pembatasan sebagian itu segera dicabut untuk mengurangi tekanan pada permintaan tenaga kerja domestik yang merupakan permasalahan pelik di Taiwan.

Saat ditanyai wartawan mengenai wacana pemerintah Taiwan untuk membeli 10 juta dosis vaksin virus corona Oxford-AstraZeneca (AZ), Chen menolak untuk berkomentar.

Ia mengatakan saat ini pemerintah Taiwan sedang bernegosiasi dengan beberapa pemasok vaksin COVID-19, akan tetapi belum ada kontrak yang ditandatangani sejauh ini.

Chen menegaskan masih terlalu dini untuk menentukan apakah otoritas Taiwan akan menerima vaksin virus corona pada kuartal pertama tahun 2021 mendatang.

Hal ini dikarenakan laporan uji klinis dari sebagian besar pembuat vaksin global belum rampung, sehingga para pakar kesehatan Taiwan harus mengevaluasi setiap kandidat vaksin COVID-19 yang ada demi meminimalisir efek samping yang ditimbulkan dari vaksin-vaksin tersebut, laporan CNANews.

Sumber : 中時新聞網, 新唐人亞太電視台NTDAPTV UDNNews, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page