Aruk menjadi salah satu pintu masuk dari Malaysia ke Indonesia. Karena pandemi, pos lintas negara ini hanya layani pemulangan TKI dari Malaysia saja.
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk merupakan pos perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia yang berada di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Karena pandemi Corona, sekarang pos lintas terturup untuk aktivitas keluar masuk warga dua negara.
Namun, PLBN Aruk tetap melakukan pelayanan bagi warga negara yang ingin balik ke Indonesia.
“Saat ini hanya ada pelayanan untuk TKI yang pulang ke Indonesia saja. Teruntuk rekreasi belum bisa, karena Malaysia tutup, Indonesia juga tutup,” ungkap Ivan Stefen Nge, salah satu staff di PLBN Aruk saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Ivan mengatakan setiap warga negara yang masuk melalui PLBN Aruk harus melewati protokol kesehatan berdasarkan aturan pemerintah. Apabila terbukti negatif, barulah warga diproses paspornya.
“Bagi yang masuk melalui pintu PLBN Aruk, mereka harus mekewati pemeriksaan kesehatan dahulu. Mereka harus tes rapid dulu, kalau hasilnya negatif baru lanjut ke pengecekan paspor dan menuju bea cukai dan selanjutnya,”
“Teruntuk biaya rapid, gratis,” tambah Ivan.
Tidak ada kuota masuk atau pelayanan di PLBN Aruk. Bagi siapapun warga Indonesia yang berada di Malaysia dan ingin pulang melalui Aruk, dipersilahkan.
“Kita melayani berapapun yang ingin pulang. NKRI tak melarang warganya pulang. Adapun jam pelayanan kita mulai dari pukul 07.00 WIB- 14.00 WIB,” paparnya.
Semenjak pandemi Corona, Ivan memaparkan bahwa penurunan jumlah warga atau wisatawan yang melintas turun drastis.
Sekarang tidak ada lagi wsiatawan, hanya ada pemulangan warga dari Malaysia saja.
“Aktivitas dahulu sebelum wabah PLBN Aruk sangatlah ramai. Namun karena wabah kita hanya melayani pemulangan saja. Dalam sehari rata-rata ada 20-30 orang yang masuk melalui Aruk,” tutupnya.
Sumber : Detik
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’