Pemerintah Inggris mulai hari Rabu (2/12) pekan lalu secara resmi menyetujui penggunaan vaksinasi corona yang dilakukan secara bertahap mulai pekan ini.
Gelombang pertama vaksinasi di Inggris telah berlangsung dengan memprioritaskan kelompok lansia di atas 80 tahun dan pekerja medis.
Salah satu warga negara Indonesia yang menetap di London, Fahmi Ardi, mengatakan vaksinasi gelombang pertama diberikan secara gratis melalui program Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris.
“Setelah vaksin dari Pfizer/BioNTech disetujui oleh pemerintah Inggris minggu lalu, penggunaan vaksin telah dimulai kepada prioritas pertama target vaksinasi,” kata pria berusia 35 tahun tersebut kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/12).
“Gelombang pertama akan diberikan kepada lansia di atas 80 tahun dan health and care staffs, karena mereka termasuk golongan paling rentan tertular virus. Gelombang pertama vaksinasi diberikan secara gratis melaui program NHS,” tambahnya.
Kendati demikian, Fahmi tidak mengetahui apakah vaksinasi akan tetap diberikan secara gratis untuk seterusnya, mengingat vaksinasi baru berjalan baru-baru ini.
“Setahu saya vaksinasi akan gratis melalui NHS. Tapi lebih jelasnya kurang tahu juga ya untuk gelombang selanjutnya, soalnya di sini juga masih baru banget prosesnya,” imbuhnya.
Fahmi mengatakan karena keterbatasan distribusi vaksin, maka proses vaksinasi hanya dapat dilakukan di rumah sakit.
“Karena adanya keterbatasan dalam distribusi vaksin (vaksin membutuhkan suhu penyimpanan minus 70 derajat Celsius) vaksinasi hanya bisa dilakukan melalui rumah sakit,” sambungnya.
Menurutnya, warga Inggris menyambut antusias program vaksinasi tersebut dan berharap vaksin Covid-19 yang diberikan dapat membantu mengurangi tingkat penyebaran virus corona. Penularan virus corona bisa membuka kembali kesempatan bagi mereka yang berencana berlibur pada musim panas tahun depan.
Kendati demikian, ia mengakui ada kekhawatiran bahwa kabar vaksinasi dapat membuat warga setempat lengah untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Walau pun ada kekhawatiran dengan adanya berita ini dapat membuat warga lengah untuk tetap melakukan protokol kesehatan yang berlaku dalam menghindari penyebaran virus sampai vaksin tersedia untuk umum,” ujar pria yang telah menetap di London selama empat tahun itu.
Ketika disinggung apakah Warga Negara Asing (WNA) di Inggris berkesempatan mendapatkan vaksin, Fahmi mengatakan bahwa WNA juga akan mendapatkan akses tersebut. Dengan catatan, jika vaksin telah tersedia untuk umum.
“WNA bisa mengakses vaksin apabila sudah tersedia untuk umum, saat ini vaksinasi masih diutamakan untuk gelombang pertama,” kata Fahmi.
Meski memang, Fahmi mengakui, saat ini tidak ada kebijakan khusus mengenai pemberian vaksin Covid-19 bagi WNA. Tapi dirinya beserta rekan-rekan WNA di Inggris berharap awal 2021 mereka dapat menerima vaksinasi melalui program NHS.
“Saya cukup optimis apalagi kalau vaksin buatan Inggris dari Oxford University bisa dapat lampu hijau dalam waktu dekat,” tutur Fahmi.
Selain dirinya dan WNA lain di Inggris, Fahmi mengatakan rekan-rekan kerjanya juga belum ada yang menerima vaksinasi.
“Untuk rekan-rekan kerja kebetulan semua tidak termasuk kategori prioritas penerimaan vaksin. Jadi belum ada yang menerima vaksinasi,” pungkasnya.
Mulai Selasa (8/12) Inggris memberikan vaksinasi menggunakan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech.
Sebagai informasi, perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech pada pekan lalu menyebut pihaknya telah mengantongi izin penggunaan darurat (EUA/Emergency Use Authorization) vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan oleh pemerintah Inggris.
Vaksin ini menjadi penangkal virus corona pertama di dunia yang mendapat izin untuk disuntikkan ke manusia. Selain itu, ini adalah salah satu vaksin yang didukung oleh disiplin penelitian yang ketat.
Izin ini juga menjadikan Inggris sebagai salah satu negara pertama yang mulai melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
Sumber : CNN Indonesia
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’