Otoritas Singapura melaporkan lima kasus baru virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Kelima kasus baru itu semuanya kasus impor, dengan tiga kasus di antaranya melibatkan warga negara Indonesia (WNI).
Seperti dilansir Channel News Asia, pada hari Senin (7/12/2020), kasus impor merupakan kasus Corona yang penularannya terjadi di luar negeri.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menyatakan bahwa lima kasus Corona yang dilaporkan sepanjang Minggu (6/12) waktu setempat itu telah mendapat pemberitahuan ‘tetap di rumah’ setibanya mereka di Singapura.
Empat dari lima kasus baru itu merupakan kasus Corona tanpa gejala atau asymptomatic. Satu-satunya kasus Corona dengan gejala melibatkan seorang pemegang izin tanggungan yang baru tiba di Amerika Serikat (AS). Gejala-gejala Corona mulai dialami orang ini pada 2 Desember lalu.
Salah satu kasus lainnya yang asymptomatic, melibatkan seorang pemegang izin kunjungan jangka pendek yang tiba dari Inggris. Pria berusia 21 tahun ini merupakan anak dari seorang permanent resident Singapura.
Satu kasus asymptomatic lainnya juga melibatkan seorang pemegang izin kunjungan jangka pendek yang berasal dari Indonesia. Satu WNI ini terbang ke Singapura untuk melakukan pernikahan dengan seorang warga Singapura.
WNI berusia 35 tahun ini diketahui merupakan kontak dari dua kasus positif Corona yang lebih dulu dilaporkan otoritas Singapura, yang juga pemegang izin kunjungan jangka pendek dari Indonesia.
Keduanya merupakan seorang pria berusia 64 tahun yang dinyatakan positif Corona pada 1 Desember dan seorang wanita berusia 41 tahun yang dinyatakan positif Corona pada 4 Desember.
Dua kasus asymptomatic lainnya melibat dua pemegang izin kerja dari Indonesia, yang berusia 35 tahun dan 41 tahun. Keduanya saat ini bekerja di Singapura.
“Secara keseluruhan, jumlah kasus baru di masyarakat masih tetap rendah, dengan total tiga kasus dalam sepekan terakhir, dengan dua di antaranya saat ini tidak saling terkait,” sebut MOH dalam pernyataannya.
Sumber : CNA, Channel News Asia, Strait Times
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’