Otoritas Taiwan telah melakukan penangguhan untuk semua kelompok tur wisata yang hendak keluar dan masuk ke wilayah Taiwan di tengah pandemi virus corona asal Wuhan, China (COVID-19).
Aturan ini yang diberlakukan kepada seluruh agen perjalanan Taiwan dilaporkan akan diperpanjang hingga akhir Juni mendatang karena kondisi wabah COVID-19 yang terus menyebar di seluruh dunia, kata Biro Pariwisata Taiwan dalam konferensi pers pada hari Selasa (19/05/2020).
Larangan itu, yang dimulai pada tanggal 19 Maret 2020 lalu pada awalnya dijadwalkan berlangsung hingga akhir April 2020.
Namun akibat kondisi penyebaran wabah corona yang masih belum dapat ditekan oleh sejumlah negara-negara di luar Taiwan, otoritas Taiwan kemudian memperpanjang larangan ini hingga tanggal 31 Mei 2020 mendatang.
Meskipun otoritas kesehatan Taiwan hingga saat ini, Rabu (20/05) tidak melihat adanya kasus COVID-19 baru selama 13 hari berturut-turut, namun wabah penyakit ini telah menginfeksi lebih dari 4,8 juta orang di seluruh dunia, dengan jumlah kematian yang telah melampaui angka 317.000.
Setelah mempertimbangkan situasi saat ini dan sesuai dengan langkah-langkah pencegahan wabah penyakit menular menurut Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan, biro pariwisata Taiwan memutuskan untuk memperpanjang larangan perjalanan tersebut hingga tanggal 30 Juni 2020 mendatang.
Saat ini, Taiwan melarang masuknya warga negara asing ke Taiwan di tengah pandemi corona dan bagi semua warga Taiwan yang tiba di negeri Formosa diwajibkan untuk menjalani masa karantina selama 14 hari sebagai upaya preventif COVID-19.
Sumber : Apple Daily, UDNNews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan