Seorang pekerja migran wanita yang berusia 25 tahun yang diidentifikasi berasal dari Vietnam kedapatan melakukan operasi kosmetik mikro secara ilegal pada hari Minggu (01/11/2020) dan kemudian ditemukan menjalankan bisnis ilegal sejak tahun 2018.
Menurut keterangan dari Badan Imigrasi Nasional (NIA) Taiwan dalam konferensi pers pada hari Selasa (03/11/2020) mengatakan bahwa TKW tersebut berhasil meraup penghasilan yang diperkirakan mencapai NT$ 3 juta dari bisnis ilegalnya itu.
Dalam sebuah pernyataan, korps operasi khusus NIA cabang Taoyuan mengatakan bahwa pihaknya menerima informasi pada bulan Agustus 2020 lalu yang menyatakan bahwa seorang wanita Vietnam berusia 25 tahun bermarga Trinh, yang bekerja di sebuah pabrik di Hsinchu, juga memiliki salon kecantikan yang didirikan secara ilegal, tanpa izin dari pemerintah kota Taoyuan.
TKW tersebut dilaporkan melakukan operasi kosmetik, dimana bisnisnya ini cukup populer di kalangan pekerja migran yang bekerja di daerah Taoyuan.
Selama penyelidikan, NIA Taiwan menemukan Trinh, yang datang ke Taiwan untuk bekerja pada tahun 2014 lalu membuka salon kecantikan di dekat Stasiun Kereta Api Taoyuan pada tahun 2018, ketika dia memulai pekerjaan sampingannya untuk melakukan operasi kosmetik mikro tanpa izin dokter, kata petugas NIA Taiwan.
Layanan yang dia tawarkan meliputi lip plumping yakni upaya untuk membuat bibir menjadi lebih berisi, suntikan Botox dan hyaluronan, hingga pengangkatan tahi lalat dan operasi kelopak mata ganda, ungkap petugas NIA Taiwan.
Trinh bahkan menyiarkan langsung beberapa operasi yang dia lakukan di akun media Facebooknya untuk menarik minat para klien.
Berkat strategi iklan yang sukses, serta biaya layanannya yang relatif rendah, beberapa klien Trinh – termasuk pekerja migran dan penduduk setempat – percaya bahwa dia adalah seorang praktisi berlisensi.
Selama dua tahun terakhir dia melakukan operasi mikro pada sekitar 300 hingga 400 klien hingga menghasilkan keuntungan sekitar NT$ 3 juta, kata petugas NIA Taiwan.
Korps operasi khusus NIA cabang Taoyuan dilaporkan menggerebek salon kecantikan milik TKW migran itu pada hari Minggu bersama dengan seorang jaksa Taoyuan dan pejabat dari Departemen Kesehatan Masyarakat Taoyuan.
Saat aksi penggerebekkan berlangsung, Trinh dilaporkan sedang membius wajah kliennya, yang juga merupakan seorang buruh migran asal Vietnam.
Selama penggeledahan di lokasi tersebut, penyidik menyita pisau bedah, jarum medis, botol Botox dan hyaluronan, serta obat anestesi. Di tempat sampah mereka juga menemukan sejumlah kapas bernoda darah yang diduga merupakan barang bukti hasil operasi klien Trinh.
Saat diinterogasi, Trinh mengatakan dia belajar melakukan operasi kosmetik mikro saat bekerja di salon kecantikan di Vietnam, dan tidak menyadari bahwa lisensi dokter diperlukan untuk melakukan layanan tersebut di Taiwan.
TKW tersebut kini telah dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Taoyuan untuk penyelidikan lebih lanjut atas pelanggaran Undang-Undang Ilmu Medis, dimana siapa pun yang berpraktik sebagai dokter tanpa izin dapat dihukum hingga 5 tahun penjara dan denda hingga sebesar NT$ 1,5 juta.
Sumber : 蘋果日報, 三立新聞網SETN, Apple Daily, UDNNews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan