Otoritas kesehatan Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (27 Oktober) mengesampingkan vaksinasi influenza sebagai penyebab kematian 4 lansia yang dilaporkan meninggal setelah menerima suntikan flu.
Berusaha untuk menghilangkan ketakutan dan kepanikkan publik tentang keamanan vaksin flu, kepala Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Chen Shih-chung menyatakan bahwa empat kasus kematian pasien itu diduga terkait dengan kondisi kronis riwayat penyakit yang mereka derita termasuk penyakit kardiovaskular dan kematian mereka tidak terkait dengan vaksin flu.
Tentang status seorang pria berusia 51 tahun di Taichung, yang dirawat di perawatan intensif untuk sindrom Guillain-Barre (GBS) yang langka kurang dari dua minggu setelah mendapatkan vaksin flu, penyelenggara panel spesialis penasihat CECC Taiwan, Chang Shan-chwen mengatakan belum ada korelasi antara penyakit pria itu dan vaksin yang telah ditetapkan dari hasil penyelidikian pihak berwenang.
Meski demikian, akan lebih banyak tes yang diperlukan untuk mengklarifikasi masalah tersebut, laporan media CNANews.
Pada hari Senin (26/010/2020), tercatat sekitar 4,3 juta suntikan vaksin flu yang didanai pemerintah Taiwan telah diberikan kepada sejumlah warga khususnya diutamakan kepada kelompok sensitif yang rentan terpapar wabah flu musiman, seperti anak-anak, lansia, ibu hamil dan staf taman kanak-kanak.
Dari jumlah tersebut, otoritas kesehatan Taiwan mencatat sebanyak 76 kasus dimana penerima vaksin flu dilaporkan penerima mengalami reaksi efek samping yang berdampak terhadap kesehatan pasien, termasuk 25 orang yang menunjukkan kompliasi serius.
Angka ini dianggap normal dan tidak mengharuskan program pemberian vaksin flu tersebut dihentikan, kata Chen.
CECC Taiwan mendesak agar warga masyarakat segera mencari pengobatan medis jika mereka menunjukkan gejala gangguan kesehatan yang berkaitan setelah divaksinasi, seperti demam selama lebih dari 48 jam, kesulitan bernapas, atau detak jantung yang cepat.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan telah memperingatkan lima kategori individu yang sebaiknya tidak mendapatkan vaksin influenza yaitu:
– mereka yang sedang mengalami demam atau kondisi kesehatan akut atau serius,
– bayi berusia kurang dari enam bulan,
– mereka yang mengembangkan sindrom Guillain-Barre (GBS) dalam enam minggu setelah inokulasi sebelumnya,
– individu yang alergi terhadap telur, dan
– orang-orang yang disarankan setelah pemeriksaan medis untuk tidak menerima vaksin karena kondisi kesehatan mereka.
Sumber : TVBS NEWS, CTITV NEWS, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan