Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengungkap, sejak 4 Oktober hingga Senin (19/10/2020) ada 125.000 jemaah yang melakukan umrah dan tak ada seorang pun yang terpapar Covid-19.
Menteri Haji dan Umrah Mohammed Benten meminta semua jamaah, pengunjung, dan pekerja Masjidil Haram untuk mematuhi tindakan pencegahan dan protokol kesehatan, serta mengikuti instruksi dari otoritas terkait agar pelaksanaan ibadah bisa lancar.
Pengurangan atau penambahan jumlah jemaah umrah akan sangat bergantung pada laporan harian dari pihak berwenang.
“Kepatuhan jemaah dan pengunjung mengenai tindakan pencegahan serta arahan dari para pemimpin kelompok dan pejabat umrah memberikan kontribusi signifikan bagi keberhasilan rencana dimulainya kembali layanan umrah dan salat di Dua Masjid Suci serta kunjungan ke Raudah Syarif tanpa ada catatan kasus darurat,” ujarnya, dikutip dari Saudi Gazette, pada hari Rabu (21/10/2020).
Data statistik resmi terbaru yang dikeluarkan Kementerian Haji dan Umrah mengungkapkan total 1,2 juta orang telah mendaftar umrah melalui aplikasi I’tamarna sejak 27 September hingga 17 Oktober.
Kementerian memulai tahap kedua dimulainya kembali umrah bertahap dan kunjungan Dua Masjid Suci mulai Minggu 18 Oktober lalu.
Pihak berwenang mengumumkan, lebih dari 600.000 jemaah diizinkan melakukan salat di Masjidil Haram bersama dengan lebih dari 250.000 jemaah umrah selama tahap kedua yang akan berakhir pada 31 Oktober.
Sejauh ini peserta umrah masih berasal dari dalam negeri, baik warga lokal maupun ekspatriat. Pemerintah Saudi akan memulai umrah bagi jemaah dari luar negeri pada November, semua persiapan dirampungkan.
Sumber : VOA News, Saudi Gazette, Arab News
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!