Dalam konferensi pers terkini tentang rilis informasi mengenai pandemi COVID-19 di Taiwan yang digelar pada hari Senin (19/10/2020) siang, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan kembali melaporkan penambahan sebanyak 5 kasus baru dari wabah virus corona asal Wuhan, China (COVID-19) di Taiwan.
Dalam kesempatan ini, Ketua Pusat Penanggulangan Wabah {enyakit (CDC) Taiwan, Lo Yi-Chun bertindak sebagai narasumber dalam konferensi pers yang digelar menyebutkan bahwa 5 kasus baru yang dikonfirmasi ini adalah kasus-kasus impor yang berasal dari Perancis, Filipina, Indonesia dan Rusia.
Kasus ke-536 adalah seorang warga Taiwan yang berusia 20-an tahun yang bekerja di Perancis dengan catatan ketibaan di Taiwan paling terakhir adalah pada bulan Agustus 2019 lalu.
Saat tiba di Taiwan pada tanggal 11 Oktober kemarin, ia secar proaktif memberi tahu pihak bandara bahwa ia mengalami sakit tenggorokkan pada tanggal 9 Oktober 2020.
Meski demikian uji awal COVID-19 yang ia jalani menunjukkan hasil yang negatif. Akan tetapi saat menjalani masa karantina wajib corona, pria itu mulai mengalami batuk, diare, nyeri sendi dan kelelahan pada tanggal 12 dan 13 Oktober.
Ia pun kembali diuji COVID-19 dan hasilnya menunjukkan hasil yang positif. Ia pun kemudian dikirim ke bangsal isolasi rumah sakit setempat.
Adapun 6 individu yang duduk di barisan depan dan belakang pasien kini telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran wabah corona lebih lanjut.
Sedangkan kasus ke-537 adalah seorang pria Taiwan berusia 40-an tahun yang bekerja di Filipina dan kerap kembali ke Taiwan dalam jangka waktu 1 hingga 2 bulan.
Ia kembali ke Taiwan pada tanggal 4 Oktober lalu dan tidak menunjukkan gejala terpapar wabah corona.
Usai menjalani karantina wajib, pada hari terakhir karantina yakni pada tanggal 17 Oktober ia kembali menjalani tes COVID-19 dengan hasil yang mengejutkan, yakni ia dinyatakan positif corona dan segera dikirim ke unit perawatan pasien corona.
Sebanyak 8 orang yang melakukan perjalanan yang sama dengan pasien telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri COVID-19.
Sedangkan pasien ke-538 adalah seorang pekerja migran berusia 30-an tahun yang berasal dari Filipina yang datang untuk bekerja di Taiwan.
Pekerja migran ini tiba di Taiwan pada tanggal 4 Oktober 2020 dan tidak menunjukkan gejala terpapar wabah corona.
Namun pada saat kembali di tes corona pada tanggal 17 Oktober 2020 ia dinyatakan positif terinfeksi wabah COVID-19.
Sedangkan kasus ke-539 adalah seorang pelajar dari Indonesia yang tiba di Taiwan pada tanggal 3 Oktober untuk melanjutkan studinya di negeri Formosa.
WNI ini tidak menunjukkan gejala terpapar wabah corona saat tiba di Taiwan. Namun usai menjalani karantina wajib, pada hari terakhir karantina, ia kembali menjalani tes COVID-19 pada tanggal 17 dengan hasil lab yang menyatakan bahwa ia positif corona.
Otoritas kesehatan Taiwan mengidentifkasi sebanyak 53 orang yang diduga telah melakukan kontak dengan pasien ke-539 dan kini diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
Sedangkan pasien ke-540 adalah seorang pelajar asing asal Rusia yang tiba di Taiwan pada tanggal 9 Oktober 2020.
Sebelum tiba di Taiwan ia telah menjalani uji COVID-19 pada tanggal 7 Oktober 2020 dengan hasil yang negatif.
Akan tetapi saat menjalani masa karantina ia mulai kehilangan indra pengecap dan perasa pada tanggal 16 Oktober hingga diuji COVID-19 kembali pada tanggal 17 Oktober.
Hasil lab menunjukkan bahwa pelajar asing tersebut positif terinfeksi wabah corona dan kini dirawat di rumah sakit Taiwan.
Pihak CECC Taiwan juga mengidentifikasi sebanyak 5 orang individu yang diduga melakukan kontak dengan pasien ke-540 dan diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
Dengan penambahan kasus baru ini, total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di negeri Formosa saat ini telah mencapai 540 kasus.
Dari 540 total kasus corona di Taiwan, sebanyak 448 diantaranya diklasifikasikan sebagai kasus impor.
Sedangkan sebanyak 55 lainnya adalah infeksi lokal dan 36 sisanya merupakan infeksi cluster yang terjadi di armada Angkatan Laut Taiwan serta terdapat 1 kasus corona yang masih belum ditentukan sumber penularannya.
Dari awal wabah COVID-19 merebak di Taiwan hanya tercatat 7 kematian pasien corona hingga saat ini.
CECC Taiwan juga merilis informasi mengenai jumlah pasien corona yang dinyatakan telah sembuh yang jumlahnya saat ini telah mencapai 493 orang.
Sehingga tersisa sebanyak 40 orang pasien corona yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di negeri Formosa.
Sumber : 三立LIVE新聞, TVBS NEWS
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan