Kantor Kejaksaan Distrik Hsinchu, wilayah bagian utara Taiwan dalam persidangan yang digelar pada hari Senin (12/10/2020) mendakwa 4 orang tersangka yang diduga terkait dengan jaringan toko obat Wholecome Pharmacy (合 康 連鎖 藥 局) yang dilaporkan mendapat untung dari penjualan masker bedah buatan Taiwan palsu.
Kepala Jaksa Penuntut, Chen Yu-hua yang berbicara pada konferensi pers hari Senin mengatakan bahwa Kantor Kejaksaan Distrik Hsinchu mulai mencari total 21 lokasi sehubungan dengan kasus penjualan masker bedah buatan Taiwan palsu mulai tanggal 14 Agustus, termasuk sejumlah toko obat Wholecome Pharmacy dan produsen masker di seluruh Taiwan.
Dari penggeledahan yang dilakukan pihak terkait, otoritsa setempat berhasil menyita barang bukti termasuk buku rekening, catatan elektronik, dan 512.745 masker bedah dari lokasi kejadian, menurut laporan CNANews.
Chen mengatakan bahwa para tersangka yang ditahan dan didakwa dalam kasus ini adalah pemilik rantai toko obat tersebut yakni seorang pria yang bermarga Ho, kepala operasi, seorang pria yang bermarga Chen dan dua orang produsen.
Keempat terdakwa mengetahui bahwa masker bedah dianggap sebagai peralatan medis, impor, pembuatan, atau penjualannya memerlukan izin dari otoritas Taiwan, kata Chen.
Ia juga menambahkan bahwa keempat terdakwa bersekongkol untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan masker non-bedah yang terdapat dalam kotak yang dicetak secara salah dan berlabel buatan Taiwan palsu.
Keuntungan yang diperoleh dari praktik ilegal tersebut hampir mencapai NT$ 10 juta, menurut kepala jaksa penuntut.
Sumber : 公視新聞網, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan