Seorang operator buronan dari sindikat perjudian online yang diduga mengizinkan transfer uang secara ilegal antara Taiwan dan China akhirnya menyerahkan diri kepada pihak berwenang pada hari Selasa (25/08/2020) dan kemudian dibebaskan dengan jaminan sebesar NT$ 20 juta.
Lai Chao-hsin adalah satu dari empat orang yang didakwa oleh jaksa Chiayi pada bulan April lalu karena melanggar Undang-Undang (UU) Kontrol Pencucian Uang dan pelanggaran perjudian ilegal berdasarkan KUHP melalui keterlibatan mereka dalam operasi perjudian online.
Setelah tersangka lainnya diinterogasi dan dibebaskan dengan jaminan pada bulan-bulan setelahnya, Lai menyerahkan dirinya pada hari Selasa ditemani oleh pengacaranya dan dibebaskan setelah mengumpulkan jaminan sebesar NT$ 20 juta dalam waktu 20 menit.
Selama penyelidikan bank bawah tanah yang berbasis di Chiayi, jaksa penuntut menemukan pada Agustus 2019 lalu bahwa Lai dan banyak orang lainnya terlibat dalam aksi perjudian online ilegal, kata Tsai Ying-chun, kepala jaksa dari Kantor Kejaksaan distrik Chiayi.
Menurut Tsai, Lai, Chiang Cheng-min dan Hsiao Shih-yao menjalankan operasi perjudian online ilegal dengan nama anak perusahaan dari grup bisnis yang CEO-nya adalah Chang Heng-yao, kata Tsai.
Lai dan rekan-rekannya juga diduga mengizinkan penjudi lokal untuk mengirimkan total dana sebesar NT$ 3,73 miliar antara Taiwan dan China melalui bank bawah tanah selama dua tahun terakhir, kata Tsai.
Menyusul dakwaan pada bulan April, Hsiao, seorang taipan bisnis dan real estate di Chiayi, diinterogasi pada bulan yang sama dan dibebaskan dengan jaminan NT$ 50 juta.
Chiang dan Chang juga baru-baru ini dibebaskan dengan jaminan masing-masing NT$ 2 juta dan NT$ 5 juta.
Sumber : Liberty Times, CNANews, Yahoo News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan