Seorang warga kota New Taipei, wilayah bagian utara Taiwan yang berusia 30-an tahun ditangkap awal bulan ini karena diduga menyelundupkan ikan jenis totoaba dari Meksiko untuk dijual di China.
Penangkapan tersangka merupakan bagian dari penyelidikan selama berbulan-bulan ke dalam lingkaran penyelundupan internasional yang dimulai dengan informasi dari FBI, kata pihak Biro Investigasi Kriminal (CIB) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (24/08/2020).
Polisi setempat dan otoritas bea cukai Taiwan menyita sebanyak 19 kilogram (Kg) kantong udara ikan totoaba dalam razia yang berlangsung antara 28 Juli hingga 12 Agustus 2020 lalu yang memiliki harga pasar gelap sekitar US$ 900.000 atau setara dengan NT$ 26,5 juta, kata Wakil Komisaris CIB Taiwan, Liao Hsun-cheng yang juga tampak memeriksa hasil tangkapan yang disita.
Liao mengatakan bahwa tangkapan utama disita di Bandara Internasional Taoyuan Taiwan pada 10 Agustus 2020 lalu yang menyita sebanyak 161 kantong udara ikan totoaba yang sudah dikeringkan yang tiba dari Amerika Serikat (AS) dengan kargo pengiriman melalui udara.
Tersangka yang bermarga Yao kini telah ditahan aparat berwenang Taiwan. Ia diketahui bekerja di bisnis perantara bea cukai, yang diduga sebagai anggota utama operasi penyelundupan barang gelap di Taiwan.
Pejabat CIB Taiwan mengatakan bahwa penyelidikan mereka dimulai setelah mereka menerima laporan dari FBI pada bulan lalu bahwa para penyelundup membeli kantong udara ikan totoaba yang telah dikeringkan untuk kemudian dijual di pasaran China dengan harga tinggi.
Pejabat CIB Taiwan mengatakan bahwa pemburu ikan totoaba di Meksiko menangkap ikan tersebut lalu mengeringkan kantong udara ikan totoaba dan kemudian menyelundupkannya ke Pantai Barat AS, dimana sindikat penyelundupan barang di China mengirimnya melalui pos udara atau paket kurir ke Taiwan.
Kantong udara ikan totoaba yang sudah dikeringkan ini kemudian dikirim dari Kinmen ke Xiamen, di Provinsi Fujian di China, sebelum pindah ke Guangzhou, kata CIB Taiwan.
Yao menghadapi tuduhan melanggar Undang-Undang Konservasi Margasatwa dan Undang-Undang Hukuman Penyelundupan Barang yang terancam hukuman serius di Taiwan.
Ikan totoaba merupakan satwa laut yang terancam punah, jumlahnya semakin menurun setiap tahun. Menurunnya jumlah ikan totoaba disebabkan oleh perburuan ilegal yang terus menerus dilakukan oleh para nelayan.
Penangkapan ikan totoaba ini ternyata dimaksudkan untuk diambil salah satu bagian tubuhnya, yaitu kantung udara. Ikan totoaba memiliki satu kantung udara berukuran besar yang akan mengembang dan mengempis untuk proses flotasi atau memisahkan partikel-partikel yang dihirupnya.
Kantung udara ini kemudian akan dikeringkan dan mempunyai ukuran yang besar, yaitu sebesar ukuran satu buah laptop.
Harga jual kantung udara ikan totoaba ini ternyata sangat mahal, bahkan satu kilogramnya bisa mencapai harga sekitar 46.000 dolar Amerika atau setara dengan RP 655 juta.
Kantung udara totoaba ternyata dipercaya oleh masyarakat Tiongkok bisa digunakan sebagai salah satu obat untuk beberapa jenis penyakit. Masyarakat Tiongkok akan mengolah kantung udara ikan totoaba yang sudah kering untuk dijadikan sup.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, Yahoo News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan