Selain bubble tea atau minuman dengan bulir boba beragam varian rasa, menurut Anda apa yang paling terkenal di Taiwan? Jawabannya adalah pasar malam. Pasar malam sangat identik dengan Negeri Formosa ini.
Tiap kota pasti memiliki pasar malamnya sendiri. Pada dasarnya semua jenis warung makan, warung minuman, toko yang menjual pakaian dan berbagai suvenir, serta segala macam fasilitas hiburan kecil (seperti anak panah, kelereng, dll) yang terkonsentrasi di suatu tempat tertentu, semua orang dapat dengan bebas masuk dan keluar untuk berbelanja.
Jam kerja pasar malam umumnya dimulai pada sore hari atau waktu makan malam hingga jam satu atau jam dua dini hari. Hampir semua kota besar di Taiwan memiliki pasar malam.
Beberapa pasar malam dibuka setiap hari, dan ada yang dibuka dua atau tiga hari seminggu, demikian disebutkan dalam rilis yang diterima oleh Liputan6.com dari Kantor Dagang Taipei di Jakarta (TETO), Senin (10/8/2020).
Menurut statistik tidak resmi, ada sekitar 400 pasar malam di Taiwan, dengan berbagai ukuran luas tempat dan jam operasional.
Sebagian besar pasar malam berada di tempat terbuka, dan beberapa memiliki ruang tertutup. Di antaranya pasar malam Shilin, yang paling terkenal di Taiwan utara, terdapat lebih dari 300 kios yang jangkauannya terbentang beberapa blok.
Kerumunan orang yang mengunjungi pasar malam Shilin pada akhir pekan dan hari libur sangat padat dan berdesakan. Jika tidak hati-hati, kerabat dan teman yang jalan beriringan dengan Anda bahkan bisa terpisah.
Jika berbicara tentang pasar malam, kesan pertama bagi kebanyakan orang adalah makanannya. Jajanan pasar malam yang paling klasik dan umum adalah fried chicken steak, tiram goreng, tahu bau (stinky tofu), dan sate panggang.
Fried chicken steak Taiwan memiliki ciri kulit yang renyah dan sari daging yang istimewa, serta ukurannya lebih besar dari ukuran wajah. Setelah digoreng lalu dibakar di atas arang untuk menambah cita rasanya. Fried chicken steak Taiwan sudah bisa disantap di Jakarta, tapi rasanya agak berbeda dengan Taiwan.
Pasar malam lainnya memiliki beragam kuliner makanan, ada sekitar puluhan warung makanan di pasar malam pada umumnya, bahkan ratusan warung makan di pasar malam yang besar. Biasanya orang tidak menyantap semua jenis makanan dalam satu malam, jadi bagaimana caranya memilih makanan favorit diantara banyaknya deretan warung kuliner yang memikat selera ini?
Cara paling gampang yaitu melihat warung kuliner mana yang paling diburu orang, yang antrenya paling banyak sudah tidak salah lagi bila kita ikut antre.
Jika menurut Anda jajanan ini terlalu sederhana, tidak masalah, biasanya ada kedai beef steak di pasar malam Taiwan. Hanya dengan NT$150 (sekitar Rp 75.000), sudah bisa duduk menikmati beef steak besar di atas hot plate. Harga sudah termasuk pasta, sayuran dan telur ceplok. Setelah puas makan dan minum di pasar malam, tentu butuh aktifitas ringan.
Biasanya terdapat banyak stand fasilitas hiburan di pasar malam, seperti lempar panah atau tembak balon, mesin lempar bola basket, ring loop, mesin capit boneka, atau tangkap ikan mas dan kelereng kesayangan anak. Di pasar malam Taiwan yang lebih besar, bahkan ada komidi putar, mobil bumper, dan roller coaster kecil untuk permainan anak-anak.
Biasanya fasilitas hiburan ini juga akan memberikan hadiah berdasarkan “prestasi bermain”, misalnya jika Anda menembak enam balon dengan enam anak panah sekaligus, Anda bisa mendapatkan boneka terbesar di stand tersebut. Oleh karena itu, pasar malam menjadi salah satu tempat favorit anak-anak, karena selain bisa makan, minum dan bermain, juga bisa memenangkan hadiah.
Bisa Berbelanja
Selain makan, minum, dan bersenang-senang, nilai jual lain dari pasar malam Taiwan adalah mengajak orang-orang berbelanja.
Biasanya barang-barang yang dijual di pasar malam tidak terlalu besar atau terlalu mahal, seperti baju, topi, tas, dan aksesoris dekorasi yang disukai anak remaja.
Selain itu, peralatan dapur yang biasa digunakan ibu rumah tangga dan aksesoris ponsel yang disukai semua orang biasanya juga dapat ditemukan di pasar malam.
Di sekitar pasar malam yang berskala relatif besar, biasanya terdapat sejumlah toko perlengkapan olahraga yang menjual sepatu olahraga, toko fashion, toko ponsel, dan toko obat kosmetik yang berlokasi di perempatan pasar malam yang banyak orang berlalu lalang, dan waktu bukanya juga bersamaan dengan waktu buka pasar malam hingga tengah malam.
Pasar malam Taiwan merupakan salah satu budaya umum orang Taiwan. Pergi ke pasar malam biasanya tidak perlu berdandan dan berpakaian mewah. Banyak orang pergi kesana hanya mengenakan T-shirt dan celana pendek.
Pasar malam juga menjadi objek wisata yang tidak dilewatkan oleh turis asing ketika berlibur ke Taiwan. Sebagian pedagang pasar malam fasih berbahasa asing dalam melayani turis.
Tak heran melihat pedagang menggunakan bahasa Inggris saat menyapa pelanggan, dan balik badan menanggapi turis lainnya dalam bahasa Jepang. Di Taiwan sudah banyak orang Indonesia yang bekerja, belajar dan tinggal di Taiwan.
Jika menemukan pedagang pasar malam Taiwan menggunakan bahasa Indonesia yang fasih saat menyapa tamu, tentu tidak heran lagi. Selamat datang teman-teman dari Indonesia, untuk merasakan kehangatan suasana budaya pasar malam di Taiwan setelah pandemi berlalu.
Sumber : Liputan6
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan