Otoritas Taiwan melihat permintaan yang meningkat untuk masker medis ketika negara itu mengalami peningkatan dari kasus virus corona asal Wuhan, China (COVID-19) yang sebagian besar merupakan kasus impor.
Menteri Urusan Ekonomi Taiwan, Wang Mei-hua pada Minggu (09/08/2020) berusaha meredakan kekhawatiran publik atas kekurangan masker bedah karena keluhan telah diajukan tentang masker yang tidak tersedia di apotek atau toko obat lokal, laporan media CNANews.
Beberapa distributor resmi sudah kehabisan stok karena masalah logistik, yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan, kata Wang.
Sebanyak 8 juta masker medis per hari saat ini diambil dari 13,5 juta masker bedah yang diproduksi setiap hari oleh produsen lokal Taiwan. Masker dapat dibeli melalui mekanisme berbasis kartu pengenal atau ID dimana setiap orang dapat dewasa dapat memperoleh 9 masker setiap 14 hari, dan pembatasan kuota masker bedah ini akan berlanjut hingga akhir tahun 2020.
Supermarket PX Mart, salah satu pengecer besar di Taiwan, mengatakan penjualan masker melonjak tiga kali lipat pekan lalu di tengah laporan kasus COVID-19 yang baru dikonfirmasi otoritas Taiwan.
Pre-order untuk 50.000 kotak masker bedah yang diproduksi oleh Nan Liu Enterprise Co. (南 六) akan tersedia di PX Marts pada tanggal 13-25 Agustus 2020 mendatang.
Siapapun dapat memesan maksimal lima kotak masker bedah, yang masing-masing berisi 50 lembar masker dengan harga NT$ 259 selama periode tersebut selama persediaan masih ada, laporan media UDNNews.
Otoritas Taiwan telah mencatat total 480 kasus COVID-19 hingga Senin (10/08/2020). Hingga saat ini hanya tercatat 7 orang pasien yang meninggal karena wabah penyakit tersebut.
Sumber : 東森新聞 CH51, UDNNews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan