Setidaknya 4 kota di Taiwan, yakni Taipei, New Taipei, Tainan dan Taichung telah mewajibkan kembali pemakaian masker bedah di tempat-tempat tertentu, setelah beberapa warga negara asing yang kembali ke negara asal mereka dari Taiwan dinyatakan positif COVID-19.
Hal ini memicu kekhawatiran kebangkitan kembali wabah corona infeksi lokal di negeri Formosa.
Walikota Tainan, Huang Wei-che dalam konferensi pers pada hari Selasa (04/08/2020) mengatakan bahwa warga masyarakat di Tainan lagi-lagi akan diharuskan memakai masker di ruang tertutup, seperti klub karaoke, pusat studi, lift, tempat les dan bioskop.
Huang mengatakan bahwa denda terhadap pelanggar aturan ini akan berlaku setelah masa tenggang dua minggu kebijakan tersebut diterapkan.
Walikota Taichung, Lu Shiow-yen dan Walikota Kota New Taipei Baru, Hou You-ih juga masing-masing mengatakan pada hari Selasa dan Rabu (05/08), bahwa mereka akan meningkatkan penegakan aturan mengenakan masker di lima tempat yang disebutkan tadi untuk mencegah timbulnya kluster baru dari wabah corona.
Sementara itu, pada konferensi pers hari Rabu siang, Pusat Epidemi Komando Sentral (CECC) Taiwan, menegaskan kembali pedoman protokol kesehatan di masa pandemi corona dimana orang-orang harus mengenakan masker di ruang tertutup dan tempat-tempat dimana ada banyak orang.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan sekaligus ketua CECC Taiwan, Chen Shih-chung mengatakan bahwa dengan kondisi infeksi COVID-19 global mendekati 19 juta, CECC Taiwan mendaftarkan 8 tempat yang ditunjuk sebagai kawasan berisiko tinggi menjadi wabah penularan corona termasuk pusat perawatan medis, transportasi umum sekolah dan lokasi ibadah.
Tempat-tempat lain, seperti pasar, pusat pertunjukan, pusat hiburan dan area dimana banyak orang berkumpul juga berada dalam daftar wajib menggunakan masker.
Chen mengatakan bahwa dengan lebih sedikit orang di Taiwan yang memakai masker di ruang publik, peluang COVID-19 mewabah di Taiwan akan meningkat.
Mengikuti saran CECC, pemerintah Kota Taipei mengumumkan pada hari Rabu bahwa orang-orang yang mengunjungi tempat-tempat umum dan rumah sakit juga yang menggunakan transportasi umum di kota Taipei harus memakai masker, dimana aturan ini efektif berlaku mulai pukul 5 pagi hari ini, Kamis (06/08/2020).
CECC Taiwan dan pemerintah daerah di negeri Formosa telah meningkatkan penegakan peraturan mengenakan masker sejak 3 warga negara asing (WNA) yang bepergian dari Taiwan dan kembali ke negara asalnya didiagnosis dengan COVID-19 pada bulan Juni dan Juli 2020 lalu.
Semua tes PCR dan antibodi pada 213 orang yang berhubungan dengan siswa Jepang kembali negatif, kata Chen, menambahkan bahwa siswa diuji lagi pada 28 Juli, dan hasilnya kembali negatif.
Adapun pekerja Thailand, kata Chen, semua tes PCR dan antibodi pada 253 kontak pekerja adalah negatif, yang membuat CECC menyimpulkan bahwa kasus tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat di Taiwan.
Sementara itu, kasus seorang insinyur Jepang, yang dites positif COVID-19 setelah kembali ke Jepang pada 1 Agustus kemarin, masih diselidiki oleh CECC Taiwan, seperti halnya seorang pria Belgia yang dites positif corona pada minggu lalu sebelum ia kembali ke negara asal dari Taiwan.
Hingga saat ini, jumlah total kasus COVID-19 di Taiwan mencapai 476 kasus dengan 384 diantaranya diklasifikasikan sebagai kasus impor, menurut data CECC Taiwan.
Secara global, COVID-19 telah menginfeksi 18.516.907 orang di 187 negara dan wilayah di dunia, oleh sebab itu pekerja migran dan warga imigran baru yang ada di Taiwan diminta untuk lebih waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh otoritas Taiwan.
Sumber : 中華電視公司, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan