Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers mingguan yang digelar pada hari Rabu (05/08/2020) sore mengumumkan nol kasus baru dari wabah virus corona asal Wuhan, China (COVID-19).
Akan tetapi pihaknya mengungkapkan bahwa seorang pria asal Jepang yang telah bekerja di Taiwan selama lebih dari sebulan dinyatakan positif terinfeksi penyakit tersebut usai kembali ke negara asalnya.
Selama konferensi pers pada hari Rabu sore, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan sekaligus ketua CECC Taiwan, Chen Shih-chung mengumumkan bahwa seorang insinyur asal Jepang yang telah mengunjungi Taiwan untuk keperluan pekerjaan dinyatakan positif COVID-19 setelah kembali ke Jepang.
Menurut CECC Taiwan, lelaki yang berusia 30-an tahun itu tiba di Taiwan pada tanggal 15 Juni 2020. Sebagaimana persyaratan bagi pengunjung asing, lelaki itu menjalani karantina wajib selama 14 hari dari tanggal 15 Juni hingga 29 Juni 2020.
Usai menyelesaikan masa karantina, insinyur itu bekerja untuk sebuah perusahaan yang berlokasi di wilayah Taiwan bagian utara mulai dari tanggal 30 Juni dan kembali ke Jepang pada tanggal 1 Agustus 2020 kemarin.
Menurut keterangan CECC Taiwan, pria itu tidak menunjukkan gejala terinfeksi wabah corona selama dia berada di Taiwan dan kembali ke Jepang.
Setelah menerima pemberitahuan dari pemerintah Jepang melalui Focal Point IHR Nasional, Organisasi Kesehatan Dunia, pria itu dites positif corona, CECC Taiwan segera meluncurkan penyelidikan ke dalam kontak potensial di Taiwan dan melakukan langkah-langkah disinfeksi di daerah-daerah yang sering ia kunjungi.
Menurut CECC Taiwan, kegiatan pria itu sebagian besar terkonsentrasi di wilayah dan kota Taiwan bagian utara dimana tempat kerjanya berada.
Departemen kesehatan telah mengidentifikasi sebanyak 80 orang yang melakukan kontak dengan pria itu, termasuk kontak di tempat kerja, hotel, dan toko serta mereka yang duduk tepat di depan pria itu dalam penerbangannya ke Jepang.
Sebanyak 36 orang di antaranya telah diberitahu dan diminta untuk memulai isolasi di rumah sebagai pencegahan penyebaran kasus COVID-19 di Taiwan.
Di antara 80 kontak yang diidentifikasi di Taiwan, 8 orang telah meninggalkan Taiwan sementara 71 sisanya telah diuji untuk COVID-19 dan masih menunggu hasil dari laboratorium.
Sejauh ini, 39 orang telah menerima hasil negatif untuk tes asam nukleat, 33 orang telah menerima hasil negatif untuk antibodi serum COVID-19 dan 38 orang masih menunggu hasil uji klinis dari tim medis.
CECC Taiwan berjanji akan terus menyelidiki apakah ada tempat-tempat lain yang pernah dikunjungi oleh lelaki itu dan orang-orang lain yang mungkin telah melakukan kontak dengannya.
CECC Taiwan pada hari Selasa tidak mengumumkan laporan baru tentang orang yang dicurigai memiliki gejala corona. Sejak wabah COVID-19 dimulai, Taiwan telah melakukan 82.525 tes COVID-19 dengan 81.443 diantaranya yang menunjukkan hasil yang negatif.
Dari total 476 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, 384 diantaranya merupakan kasus impor, 55 lainnya adalah kasus infeksi lokal, dan 36 sisanya berasal dari infeksi kluster dari Angkatan Laut Taiwan “Goodwill Fleet.”,
Selain itu masih ada 1 kasus corona yang masih belum diklarifikasi CECC Taiwan sumber penularannya.
Hingga sekarang, tujuh orang telah meninggal karena penyakit ini, sementara 443 pasien telah dilepaskan dari isolasi rumah sakit dan dinyatakan sembuh.
Data CECC Taiwan menunjukkan bahwa sebanyak 26 pasien corona masih menjalani perawatan untuk COVID-19 di sejumlah rumah sakit di Taiwan.
Sumber : 衛生福利部疾病管制署, Taiwannews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan