Korban jiwa dan luka-luka akibat ledakan di Beirut terus bertambah. Kabar terbaru, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) masuk dalam daftar korban luka.
“Ada 1 WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan,” ujar Dirjen Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Joedha Nugraha, pada hari Rabu (5/8).
Joedha memastikan kondisi NNE dalam keadaan stabil. Saat ini, WNI tersebut sudah menjalani perawatan.
“Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan. Yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter RS dan sudah kembali ke apartemennya di Beirut,” tutur Joedha.
Lebih dari 50 orang tewas dan 2.500 lainnya luka-luka akibat ledakan di Beirut, Libanon. Duta Besar RI untuk Libanon di Beirut, Hajriyanto Y Thohari, melaporkan, area ledakan hanya berjarak 7 kilometer dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
“Lokasi port berdekatan dengan downtown Beirut. KBRI Beirut berjarak sekitar 7 kilometer. Tingkat kehancuran dan kerusakan properti terjadi dalam radius beberapa kilometer,” ujar Hajriyanto.
Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI. Sebanyak 1.234 di antaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.
“Berdasarkan pengecekan terakhir seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat,” kata Hajriyanto.
Belum diketahui pasti pemicu dan penyebab ledakan dahsyat yang mengguncang jantung Libanon itu. Aparat menduga ledakan berasal dari gudang penyimpanan bahan peledak di area pelabuhan.
“Ada Informasi juga bahwa ledakan besar tersebut berasal dari bahan Sodium Nitrat dalam volume besar yang disimpan di Port. Sodium Nitrat adalah bahan putih yang digunakan untuk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api,” tutur Hajriyanto.
Jumlah korban jiwa dan luka-luka akan terus bertambah.
Sumber : metrotvnews, Kumparan
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’