Lebih dari 100 individu tambahan telah diidentifikasi dan diuji untuk wabah corona setelah diduga melakukan kontak dengan warga negara Belgia yang dipastikan positif terinfeksi COVID-19, kata Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (03/08/2020).
Pada hari Senin, total sebanyak 437 orang, yang dilaporkan mengalami peningkatan sekitar 127 individu yang dipantau oleh CECC Taiwan pada hari Minggu, telah diidentifikasi berpotensi melakukan kontak dengan pria tersebut dan dites untuk COVID-19.
Dari hasil laboratorium menunjukkan bahwa sebanyak 328 tes menunjukkan hasil yang negatif sementara yang lain masih diproses, kata juru bicara CECC Taiwan, Chuang Jen-hsiang.
Sementara itu, dari pengujian yang dilakukan sebanyak 52 orang juga dites negatif untuk antibodi COVID-19, tambah Chuang.
Kepanikkan ini menyusul kasus pria Belgia berusia 20-an tahun yang memasuki Taiwan pada 3 Mei 2020 dan menjalani karantina standar dua minggu dinyatakan positif corona usai memiliki dua tes PCR positif untuk wabah penyakit COVID-19 pada pekan lalu.
Pria itu tidak menunjukkan gejala ketika ia bekerja sebagai teknisi di Taiwan, tetapi saat akan kembali ke negeranya ia membutuhkan tes COVID-19. Usai menjalani pengujian corona, hasilnya sontak membuat otoritas kesehatan Taiwan siaga.
Hingga saat ini pihak CECC Taiwan masih belum mengklasifikasikan kasus tersebut sebagai kasus yang ditransmisikan dalam negeri atau impor, karena pada Sabtu malam, pihaknya mengetahui bahwa pria Belgia itu sempat mencari perawatan sebanyak 2 kali di Belgia pada bulan Maret usai kehilangan indra pengecap dan penciuman, yang merupakan gejala potensial dari wabah penyakit corona.
Namun, pria itu tidak dites atau dicurigai terkena virus corona pada saat itu, kata Chuang kepada media CNANews.
Gejala-gejalanya, dikombinasikan dengan tes antibodi IgG positif, mengindikasikan bahwa ia mungkin telah tertular COVID-19 beberapa waktu lalu, dan telah membuat CECC mencurigai bahwa ia pertama kali terinfeksi pada bulan Maret dan infeksi aslinya masih ada dalam tubuhnya.
Kasus ini mendapat sorotan media karena kasus tersebut muncul setelah dua kasus serupa yang melibatkan seorang pelajar Jepang dan pekerja Thailand yang keduanya dinyatakan positif COVID-19 setelah kembali dari Taiwan.
Selain itu, jika kasus ini diklasifikasikan sebagai infeksi domestik, hal ini akan mematahkan klaim pencapaian otoritas Taiwan dalam mengekang penyebaran wabah corona di dalam negeri sejak 12 April 2020 lalu.
Hingga saat ini, Taiwan telah mencatat jumlah total 475 kasus infeksi COVID-19 sejak pandemi corona dimulai akhir tahun lalu.
Sumber : 三立iNEWS, SETNNews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan