Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan pada hari Selasa (28/07/2020) mengumumkan penambahan 5 kasus baru dari wabah virus corona asal Wuhan, China (COVID-19) yang merupakan kasus impor dari Filipina dan Hong Kong.
Selama konferensi pers khusus pada siang hari Selasa, CECC Taiwan mengumumkan 5 kasus baru yang menyebabkan jumlah total kasus COVID-19 di Taiwan menjadi 467.
Kasus ke-463 adalah seorang pria berusia 50-an tahun yang telah bekerja di Filipina sejak Maret tahun ini. Mulai tanggal 21 Juli lalu, ia mulai mengalami demam, batuk, kehilangan indera penciuman, diare, dan kelelahan yang merupakan gejala awal wabah corona.
Pada tanggal 24 Juli 2020, ia mencari perawatan medis secara lokal dan diuji untuk virus corona. Namun, dia tidak menerima hasil tes tersebut.
Ketika dia tiba di Taiwan pada tanggal 26 Juli 2020, dia menderita demam. Petugas karantina melakukan pengujian COVID-19 dan kemudian mengirimnya ke pusat karantina.
Malam itu, ketika gejalanya memburuk, ia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Pada tanggal 28 Juli, ia dipastikan terinfeksi wabah COVID-19 dan ditempatkan di bangsal isolasi rumah sakit.
CECC Taiwan mengatakan bahwa pasien kasus ke-464 adalah seorang warga Taiwan berjenis kelamin pria berusia 30-an tahun yang telah bekerja di Hong Kong sejak Januari tahun ini.
Pada tanggal 16 Juli, ia mengalami demam dan menggigil kedinginan di malam hari, tetapi gejalanya mereda setelah ia minum obat.
Pada tanggal 23 Juli, ia mulai mengembangkan batuk berdahak dan menyadari hilangnya indra penciuman dan perasa. Ketika dia tiba di Taiwan pada tanggal 26 Juli, dia secara proaktif memberi tahu petugas karantina tentang gejala gangguan kesehatan yang dideritanya.
Petugas karantina melakukan pengujian COVID-19 dan mengirimnya ke pusat karantina. Dia didiagnosis positif terpapar wabah corona pada tanggal 28 Juli 2020.
Sedangkan pasien kasus ke- 465 adalah seorang pria Taiwan berusia 30-an tahun yang telah bekerja di Filipina sejak Januari tahun ini.
Pada tanggal 19 Juni, ia mulai mengalami batuk, sakit tenggorokan, sakit otot dan kehilangan indera pengecap juga penciuman.
Dia pergi ke rumah sakit setempat pada hari itu dan menjalani rapid tes corona. Namun hasilnya negatif dan karena rumah sakit tidak meresepkan obat apa pun, ia minum obat flu yang ia beli di apotek terdekat.
Ketika dia kembali ke Taiwan pada tanggal 26 Juli, dia mengambil inisiatif untuk memberi tahu petugas karantina tentang gejala penyakit yang dideritanya.
Staf karantina melakukan pengujian COVID-19 dan lantas mengirimnya ke pusat karantina. Dia didiagnosis positif COVID-19 pada tanggal 28 Juli 2020.
Menurut CECC Taiwan, kasus ke-466 dan 467 adalah pasangan berusia 70-an tahun. Keduanya pergi ke Filipina untuk mengunjungi kerabat mereka pada bulan Januari tahun ini.
Pada tanggal 12 Juli, pasien ke-467 mengalami demam, batuk dan gangguan saluran pernapasan. Gejala-gejalanya berkurang setelah dia minum obat yang dijual bebas.
Ketika pasangan itu kembali ke Taiwan pada tanggal 26 Juli, pasien kasus ke-466 tidak menunjukkan gejala apa pun.
Namun, pasien kasus ke-467 memberi tahu staf karantina bahwa ia pernah mengalami gangguan kesehatan beberapa hari sebelum melakukan penerbangan ke Taiwan.
Keduanya diuji untuk coronavirus dan dikirim ke pusat karantina. Pada tanggal 28 Juli, keduanya dinyatakan positif COVID-19.
CECC Taiwan mengatakan bahwa kasus 463, 465, 466, dan 467 semuanya mengambil penerbangan yang sama ke Taiwan. Departemen kesehatan telah mengidentifikasi 15 orang yang melakukan kontak dekat dengan 4 kasus COVID-19 terbaru tersebut termasuk 10 penumpang yang duduk di dekat mereka dan lima anggota awak maskapai penerbangan.
Sebanyak 10 penumpang tersebut telah diminta untuk menjalani isolasi di rumah. Karena kelima anggota kru dianggap telah mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi diri dari infeksi COVID-19, mereka diminta untuk melakukan pemantauan kesehatan.
Dari 467 total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, 376 diantaranya adalah kasus impor, 55 lainnya adalah kasus infeksi lokal dan 36 lainnya berasal dari armada Angkatan Laut Taiwan “Goodwill Fleet.”
Hingga kini sebanyak 7 orang telah meninggal dunia karena penyakit ini, sementara 440 orang lainnya telah dilepaskan dari isolasi rumah sakit dan dinyatakan sembuh.
Saat ini terdapat sebanyak 20 pasien corona yang masih menjalani pengobatan COVID-19 di sejumlah rumah sakit di Taiwan.
Sumber : 三立iNEWS
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan