Paket makanan yang diimpor oleh pengunjung ke Taiwan atau kiriman melalui pos tidak akan lagi diizinkan melebihi berat maksimum yang mencapai 6 kilogram.
Selain itu, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Taiwan juga menetapkan bahwa nilai maksimum paket kiriman barang yang berisi makanan tidak boleh melebihi NT$ 30.000 per hari.
FDA Taiwan tampaknya tidak main-main dengan ketentuan terbaru ini, dimana pelanggar dapat didenda hingga sebesar NT$ 3 juta. Aturan baru ini diumumkan FDA Taiwan pada hari Rabu (15/07/2020).
Kebijakan baru ini secara khusus menyebutkan makanan bayi dan produk makanan bagi anak-anak juga akan diberlakukan dengan kebijakan tersebut, laporan media Liberty Times.
Selain itu, juga akan ada batas maksimum hingga 30 kg per orang per tahun untuk paket kiriman makanan dalam bentuk bubuk. Sedangkan untuk paket kiriman barang yang berisikan makanan dalam bentuk cairan maksimum 200 kg per tahun.
Aturan baru ini dirancang untuk memperkuat langkah-langkah pengendalian kualitas makanan di Taiwan dengan mengimpor dalam jumlah besar paket makanan melalui pos.
Selain itu FDA Taiwan memberlakukan aturan ini dengan tujuan untuk mencegah pihak-pihak tertentu yang berencana untuk menjual barang-barang tersebut dengan keuntungan yang tinggi di Taiwan.
Sementara bago para pengunjung yang kembali dari luar negeri dengan sejumlah besar produk makanan perlu mengisi formulir yang diperlukan dari pihak bea cukai, menurut FDA Taiwan.
Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa makanan itu adalah untuk penggunaan pribadi dan bukan untuk dijual.
Bagi anda yang tertarik untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai aturan terbaru ini dapat mengunjungi situs FDA Taiwan di link berikut: https://www.fda.gov.tw/TC/index.aspx
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, Liberty Times, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan