Mantan Presiden Academia Sinica Taiwan, Wong Chi-huey yang juga merupakan seorang ahli biokimia terkenal, percaya bahwa virus yang menyebabkan penyakit corona atau COVID-19 akan hidup berdampingan dengan manusia untuk jangka waktu yang lama.
Menurut Wong, hal ini dikarenakan virus SARS-CoV-2 dinilai lebih adaptif terhadap inang atau tubuh pasien dan kurang ganas dari virus lain seperti SARS.
Selain itu pertimbangan lain adalah keahlian untuk bermutasi dari virus corona yang cukup cepat ketika berada di dalam tubuh pasien yang terinfeksi wabah ini, kata Wong dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan CNANews.
Virus corona menurut Wong dapat menemukan cara terbaik untuk dapat bertahan hidup pada orang-orang dari semua ras, kata ilmuwan yang berspesialisasi dalam glikosains tersebut.
Wong menunjukkan bukti bahwa lebih dari 80 persen dari mereka yang terinfeksi penyakit COVID-19 menunjukkan gejala sedang hingga tanpa gejala sekalipun meski mereka sebenarnya sudah terinfeksi virus tersebut.
“Ada kemungkinan virus ini akan berada di sekitar kita dalam jangka waktu yang sangat lama,” kata Wong ketika ditanyai pendapat tentang pandemi COVID-19, yang telah menginfeksi lebih dari 13 juta orang di dunia dan merenggut lebih dari setengah juta jiwa di seluruh dunia sejak wabah corona muncul di Cina pada akhir tahun lalu. Bahkan hingga saat ini pandemi COVID-19 masih merajalela di berbagai negara maju.
Wong mencatat bahwa pengetahuan dari para ilmuwan tentang virus baru tersebut masih sangat terbatas. Wong juga memperingatkan bahwa tidak memiliki gejala bukan berarti orang yang telah terinfeksi virus ini tidak dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain, oleh sebab itu warga masyarakat dinilai masih harus lebih waspada dan pentingnya mengambil tindakan pencegahan serta menjaga kesehatan.
Berbicara mengenai pengembangan vaksin dalam pertempuran melawan COVID-19, Wong mengakui bahwa hal itu adalah sebuah tantangan di kalangan ilmuwan Taiwan karena virus corona hingga saat ini terus bermutasi.
Meskipun vaksinasi adalah cara terbaik untuk mengendalikan penyebaran wabah penyakit menular, namun Wong mengakui bahwa tidak mudah untuk mengembangkan vaksin secara universal.
“Mengingat kesulitan dalam mengembangkan vaksin COVID-19, ada kemungkinan virus akan bersama kita untuk waktu yang sangat lama. Jadi kita harus siap secara mental untuk bersama berjuang melawan pandemi ini,” kata Wong.
Sumber : UDNNews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan