Tiga pekerja migran Filipina termasuk di antara tujuh karyawan yang tewas dalam kebakaran pabrik makanan Hari Selasa kemarin di Kabupaten Changhua, Taiwan tengah. Sementara empat lainnya dalam kondisi kritis.
Di antara orang Filipina yang tewas dalam kebakaran pabrik Lian Hwa Foods Corp. (聯華食品) adalah seorang pria, berusia 30 tahun, dan dua wanita – satu berusia 29 dan seorang lagi yang belum bisa diindetifikasi – menurut Changhua County Fire Biro, yang menolak untuk mengungkapkan nama mereka.
Empat karyawan Taiwan di perusahaan itu juga tewas dalam kebakaran itu, dua pria dan dua wanita.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 6 pagi, menjebak 22 karyawan di dalam gedung sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi, setelah menerima laporan tentang kebakaran sekitar pukul 6:45 pagi.
Kepala Biro Kebakaran Kabupaten Shih Shun-jen (施順仁) mengatakan kepada CNA bahwa karyawan yang terjebak ditarik keluar dari gedung sekitar pukul 10:10 tetapi 10 tidak memiliki tanda-tanda vital.
Sepuluh karyawan tersebut adalah bagian dari kelompok beranggotakan 15 orang yang bersembunyi di gudang berpendingin pabrik selama kebakaran. Tiga orang dapat diselamatkan dan tujuh orang dinyatakan meninggal, kata Shih.
Banyaknya korban jiwa yang terjadi dalam kecelakaan ini disebabkan oleh asap tebal yang ada di gudang tersebut dimana para karyawan bersembunyi yang kemudian menyebar ke area lain.
“Terlalu banyak asap untuk dilihat,” kata seorang korban dari gudang berpendingin, yang merupakan satu-satunya tempat berlindung yang dapat mereka temukan saat api menyebar.
Kejaksaan Kabupaten Changhua saat ini sedang menyelidiki penyebab kebakaran dan mewawancarai personel terkait seperti kepala pabrik.
Kementerian Tenaga Kerja mengeluarkan pernyataan bahwa keluarga karyawan yang meninggal masing-masing akan menerima NT$100.000 (US$3.283) sebagai kompensasi.
Sementara itu, pemerintah kabupaten mengatakan akan memberikan NT$30.000 kepada keluarga korban tewas dan NT$20.000 kepada mereka yang terluka dalam kebakaran tersebut.
Pabrik juga diperintahkan untuk menangguhkan operasinya oleh kementerian, yang berspekulasi mengenai dampaknya terhadap salah satu kliennya, jaringan toko swalayan 7-Eleven.
Sebagai tanggapan, President Chain Store Corporation, yang memiliki rantai tersebut, mengatakan menyadari situasi tersebut dan akan melakukan segala kemungkinan untuk memastikannya mengamankan pasokan dan operasi tetap normal.
Sumber : Focus Taiwan
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan