Sebuah perusahaan manufaktur yang terletak di Kota Taoyuan, wilayah bagian utara Taiwan telah memberikan bonus sebesar NT$ 1.500 kepada sekitar 500 pekerja migrannya pada pekan ini untuk membantu merevitalisasi perekonomian pekerja di tengah dampak buruk dari wabah virus corona asal Wuhan, China (COVID-19), kata pemerintah setempat dalam konferensi pers yang digelar pada hari Sabtu (20/06/2020).
Adalah perusahaan Shinkong Synthetic Fibers Corp, yang memiliki pabrik di distrik Zhongli dan Guanyin yang mendistribusikan subsidi tunai kepada lebih dari 500 pekerja migran yang bekerja di pabriknya yang terletak di Taoyuan, ungkap Chen Chiu-mei, kepala bagian urusan pekerja migran di bawah Departemen Tenaga Kerja Kota Taoyuan, mengatakan kepada CNANews.
Total sebanyak NT$ 780.000 dalam bentuk tunai diberikan kepada para pekerja migran yang bekerja di pabrik Shinkong Synthetic Fibers Corp.
Charles Chiang, manajer di bagian sumber daya manusia di perusahaan tersebut, mengatakan manajemen memutuskan untuk memberikan bonus berupa uang tunai kepada pekerja migrannya karena merekalah yang paling terpengaruh oleh dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona yang saat ini masih berkecamuk di berbagai negara di dunia.
“Setiap kali ada kekurangan pesanan, selalu para pekerja migran yang menanggung beban karena mereka memiliki jam kerja lembur mereka,” kata Chiang.
Ia menambahkan bahwa satu-satunya cara bagi mereka untuk menerima upah lebih tinggi daripada upah minimum adalah dengan bekerja lembur.
Chiang menambahkan bahwa alasan lain mengapa perusahaan memutuskan untuk memberikan bonus berupa uang tunai kepada para pekerja migrannya adalah karena mereka tidak dimasukkan dalam program kupon stimulus yang baru-baru ini diluncurkan oleh pemerintah Taiwan untuk meningkatkan konsumsi konsumen setelah wabah COVID-19 mengurangi minat dan tingkat belanja konsumen di negeri Formosa.
“Namun, ada kepercayaan di perusahaan bahwa kita harus memperlakukan pekerja migran seperti halnya rakyat kita sendiri, jadi itu sebabnya ketua kita datang dengan ide mendistribusikan uang tunai ini,” kata Chiang.
Sekitar 95 persen pekerja migran yang bekerja di Shinkong Synthetic Fibers Corp., berasal dari Vietnam, sedangkan 5 persen sisanya berasal dari Thailand, menurut Chiang.
Sementara itu, Walikota Taoyuan, Cheng Wen-tsan, yang menghadiri upacara yang diselenggarakan oleh Shinkong Synthetic Fibers Corp., pada hari Kamis, mengatakan Taoyuan memiliki 115.782 pekerja migran pada akhir Mei 2020 lalu, yang menjadikannya kota di Taiwan dengan jumlah pekerja migran terbanyak di Taiwan.
Sumber : Times Hinet, TYENews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan