Banyak penyintas COVID-19 menderita gejala sisa seperti batuk-batuk, kehilangan ingatan dan mudah letih. Menurut statistik WHO, gejala yang disebut Long COVID itu terjadi pada hampir 20% terdiagnosis. Di Taiwan, jumlah terdiagnosis telah melampaui 2,8 juta orang, tapi ditambah dengan penderita tak terdaftar yang jumlahnya dua hingga tiga kali lipat, disinyalir telah mendekati 6 juta orang. Banyak dokter khawatir, pasien Long COVID di Taiwan akan menembus 300 ribu orang.
Long COVID mengalami sakit kepala, kabut otak, insomnia dan lainnya
Gejala sisa yang dialami penderita Long COVID mencakup sakit kepala, nyeri tubuh, kabut otak, insomnia dan jantung berdebar. Menghadapi kemungkinan memuncaknya jumlah penderita Long COVID pada Juli hingga Agustus mendatang, para dokter mengimbau pemerintah untuk bersiap-siap membuka lebih banyak klinik rawat jalan, juga mengajukan efek positif dari pengobatan dan akupunktur tradisional Tiongkok dalam mempercepat penyembuhan dan pemulihan kekebalan tubuh.
Dokter berbagi manfaat pijat refleksi bagi penderita Long COVID
Dokter juga berbagi manfaat dari cara pijat titik refleksi tubuh bagi para penderita Long COVID.
Sumber : Warta Berita
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan