Peristiwa nahas menimpa puluhan calon pmi/tki yang sebelumnya dijanjikan akan dipekerjakan di polandia. Namun sebelum berangkat ke polandia, mereka diminta training di kamboja terlebih dahulu.
Belakangan, calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dikabarkan terlantar di Negara Kamboja. Bahkan jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlantar itu mencapai 43 orang.
Puluhan calon TKI/PMI itu pun sempat merekam video mengenai kondisi mereka yang terlantar di Kamboja. Rekaman tersebut kemudian dikirimkan kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
Dalam video tersebut salah satu calon TKI/PMI itu meminta bantuan kepada pihak SBMI. “Sudah enggak ada lagi biaya buat penginapan di sini, kita juga enggak tahu ke depannya kayak gimana, buat makan saja kita di sini susah,” ujar salah satu calon TKI/PMI dalam rekaman yang diterima Tribuncirebon.com, dilihat Selasa (8/3/2022).
“Mohon bantuannya Pak untuk orang Indramayu dan juga yang lainnya, kami mohon bantuannya Pak, kami tidak ada lagi buat biaya penginapan di sini,” lanjut calon TKI/PMI tersebut.
6 Di antara 43 WNI calon PMI itu diketahui berasal dari Kabupaten Indramayu. Sementara itu, Koordinator Dept Advokasi SBMI Nasional, Juwarih mengatakan bahwa berdasarkan laporan sementara, para calon TKI itu awalnya ditawari untuk bekerja di negara Polandia. Namun sudah berapa tahun, ternyata mereka tidak juga diberangkatkan.
Mengetahui keluarganya terlantar, para keluarga korban calon PMI yang ada di Kamboja pada Senin (7/3), berbondong-bondong mendatangi SBMI cabang Indramayu. Adapun kedatangan mereka itu hendak meminta bantuan agar anggota keluarganya itu bisa seger dipulangkan ke Tanah Air.
Kerabat dari salah seorang calon PMI itu, Roli menceritakan kronologi keberangkatan anggota keluarganya itu. Pada awalnya, keponakannya ditawari oleh pihak perekrut bekerja ke Polandia. Kemudian, setelah membayar sejumlah uang, keponakannya dijanjikan akan diberangkatkan ke Polandia dalam kurun waktu 3-6 bulan.
Namun, kata Roli, janji itu tak kunjung ditepati. Ia mengungkapkan bahwa korban justru ditawari untuk training atau pelatihan di Kamboja terlebih dahulu. Tapi ternyata, setibanya di Kamboja, keponakannya dan calon PMI lainnya malah diperjual belikan oleh agen.
Menyadari bahwa mereka diperjualbelikan, Roli menuturkan akhirnya rombongan calon PMI itu melapor ke KBRI Kamboja, hingga akhirnya saat ini bisa diselamatkan. Meski demikian, mereka diketahui harus menopang kebutuhan sehari-hari secara mandiri, seperti makan dan tempat tinggal.
Sumber : tvOneNews, iNews id, Wow Keren
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’