Niat ke negeri Formosa dengan harapan untuk mengumpulkan pundi-pundi uang bagi keluarga seketika sirna bagi pekerja migran asal Indonesia (PMI) ini.
Pasalnya nasib malang yang tak terduga menimpa dirinya. Ia awalnya datang ke Taiwan untuk bekerja sebagai pengasuh migran namun siapa sangka ia malah diculik dan disekap lalu dijadikan budak seks oleh seorang lansia Taiwan.
Dilasir dari Liberty Times menyebutkan bahwa seorang TKI dengan nama samara Lili dilaporkan diculik dan disekap oleh seorang pria Taiwan bermarga Chen (60 tahun).
Tak tanggung-tanggung, TKI ini dikurung oleh Chen selama 12 tahun. Ia tidak bisa melarikan diri atau melaporkan kasus ini. Kasus penyekapan PMI tersebut baru berhasil terkuak ke publik setelah Chen meninggal.
Majikan Lili sempat mengganggap bahwa TKI tersebut melarikan diri usai menghilang secara misterius tanpa jejak.
Usai terbebas dari jeratan Chen, Lili akhirnya mulai menceritakan masa kelam yang ia alami. Namun setelah dilakukan penyelidikan, jaksa penuntut tidak bisa mendakwa tersangka karena Chen sudah meninggal dunia.
LTNNews melaporkan, insiden mengejutkan ini bermula pada tanggal 27 Juli 2009 lalu, TKI Lili tiba di Taiwan untuk bekerja sebagai pengasuh migran.
Pada tanggal 1 November 2009, TKI itu dikabarkan ditipu oleh seorang lansia Taiwan bermarga Chen dan dibawa pergi dari rumah majikannya.
Chen membawa Lili ke sebuah hotel dimana Lili disekap selama 2 bulan. Setelah itu, TKI ini kemudian dilarikan ke sebuah apartemen di jalan Zili 2, distrik Xinxing, kota Kaohsiung, Taiwan bagian selatan.
Sementara itu majikan Lili yang kaget dengan menghilangnya sang pengasuh migran yang baru ia pekerjakan di rumahnya segera melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang.
Berdasarakan data statistik dari Badan Imigrasi (NIA) Taiwan, jumlah pekerja asing yang melarikan diri di Taiwan mencapai lebih dari 50.000 orang dan dari jumlah itu termasuk Lili.
Setelah bertahun-tahun disekap oleh Chen, pada bulan Juli 2021, Lili bertemu dengan seorang pekerja migran asal Indonesia yang ia kenal.
Dibantu oleh temannya yang merupakan rekan senegara Lili, mereka pun pergi ke Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Kaoshiung untuk meminta bantuan penanganan hukum atas kasus ini.
Kepada KDEI Kaohsiung Lili mengaku bahwa semenjak ia diculik dan disekap oleh Chen, ia mengalami pelecehan seksual dan tindak kekerasan.
TKI Lili mengaku berulang kali diperkosa dan disiksa oleh Chen. Ia dijadikan budak seks oleh Chen dan diperlakukan secara tak manusiawi.
Trauma mendalam dari kekerasan verbal dan seksual yang dialami Lili membuat PMI ini ketakutan dan tak berani kabur.
Akan tetapi nasib Lili seketika berubah setelah Chen meninggal karena penyakit yang dideritanya pada bulan Juni 2021.
PMI Lili akhirnya terbebas dari jeratan Chen dan berusaha untuk pulang ke Indonesia. Namun meski telah bebas dari lansia tak bermoral itu, Lili kembali dihadapkan dengan masalah pelik yakni ia tidak memiliki uang dan juga tempat tinggal.
Terketuk hatinya menanggapi kasus pahit yang dihadapi Lili, NIA Taiwan cabang Kaohsiung pun turun tangan. Mereka secara khusus menggalang dana bantuan untuk membantu agar Lili bisa kembali ke tanah airnya.
NIA Taiwan cabang Kaohsiung berhasil mengumpulkan dana untuk membelikan tiket pesawat ke Indonesia bagi Lili dan juga menyedikana uang untuk menyewa sebuah apartemen layak huni selama 4 bulan bagi TKI tersebut tinggal sembari menunggu proses pemulangannya ke kampung halaman.
Untungnya Lili berhasil dipulangkan ke Indonesia pada akhir bulan Oktober 2021. Hasil penyelidikan pihak berwenang menunjukkan bahwa Chen, tersangka yang menculik dan memperkosa Lili ternyata sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Namun hubungan Chen dengan anaknya yang diketahui berjenis kelamin wanita tidak akur. Mereka sudah lama memutuskan hubungan kekeluargaan terlebih pasca ia tahu bahwa ayahnya melakukan tindakan bejat tersebut.
Akan tetapi anak Chen yang mengaku merasa iba dengan prilaku tak wajar yang dialami Lili mengatakan bahwa ia akan mengirimkan uang kepada Lili yang sudah berada di Indonesia sebagai bentuk permintaan maaf atas kekerasan seksual yang dialami Lili akibat perbuatan tak bermoral ayahnya selama 12 tahun lalu.
Sumber : 壹電視NEXT TV, LTNNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan