Presiden Joe Biden menegaskan Amerika Serikat akan membela Taiwan jika diserang oleh China.
“Ya, kami memiliki komitmen untuk itu,” kata Biden tanpa ragu saat ditanya di CNN Townhall tentang apakah AS akan membela Taiwan.
Biden juga percaya diri dengan mengatakan bahwa AS mampu menyaingi pengembangan teknologi militer China yang pesat.
“Jangan khawatir tentang apakah mereka (China) akan lebih kuat. China, Rusia, dan seluruh dunia tahu bahwa kita memiliki militer paling kuat dalam sejarah dunia,” papar Biden.
Biden juga menyinggung bahwa negara-negara saingan AS seperti China “mungkin terlibat dalam kegiatan di mana mereka dapat membuat kesalahan serius”.
Biden merujuk pada hubungan lamanya dengan Presiden Xi Jinping dan menegaskan posisi AS yang tak ingin “memulai Perang Dingin baru dengan China.”
“Saya hanya ingin membuat China mengerti bahwa kami (AS) tidak akan mundur,” kata Biden.
Pernyataan Biden itu bertentangan dengan kebijakan AS selama ini yang dikenal strategi ambiguitas dalam menyikapi hubungan dengan China dan Taiwan.
Selama ini, AS memang tak memiliki relasi resmi dengan Taiwan, namun memiliki perjanjian untuk membantu wilayah itu terutama dalam bidang pertahanan dari segala agresi.
Hubungan AS dan Taiwan tertuang dalam perjanjian Taiwan Relations Act.
Biden membuat janji serupa pada Agustus lalu saat diwawancarai ABC. Ia bersikeras bahwa akan membela sekutu utama AS, termasuk Taiwan, terlepas dari “kegagalan” penarikan pasukan dari Afghanistan yang justru membantu Taliban menguasi negara itu.
Dalam kesempatan itu, Biden mengatakan AS mempertahankan “komitmen suci” untuk membela sekutu NATO di Eropa dan “sama dengan Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.”
Dilansir AFP, Gedung Putih menegaskan kebijakan AS terkait Taiwan “tidak berubah”.
Pernyataan Biden soal Taiwan itu muncul ketika ketegangan antara Taipei dan Beijing terus memanas.
Dalam beberapa waktu terakhir, China dan Taiwan bahkan saling ancam berebut kedaulatan.
Presiden Xi Jinping menegaskan akan merealisasikan unifikasi antara China dan Taiwan. Sementara itu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bersumpah tak akan membawa negaranya bertekuk lutut pada China.
Komentar Biden itu juga muncul setelah laporan Financial Times bahwa China telah menguji rudal hipersonik canggih dengan kapasitas nuklir yang terbang di sekitar planet ini sebelum mendarat, meskipun tidak tepat sasaran.
Amerika Serikat dan Rusia berlomba untuk mengembangkan senjata hipersonik mereka sendiri, yang lebih sulit untuk dipertahankan daripada persenjataan rudal balistik yang ada.
Sumber : 民視英語新聞 Formosa TV English News, AFP
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan