Untuk mengantisipasi kemunculan varian baru Covid-19 dari luar negeri, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan syarat baru penerbangan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang akan masuk.
Aturan penerbangan terbaru mewajibkan seluruh WNI dari luar negeri untuk melakukan tes PCR dan karantina saat mereka tiba di Indonesia.
Saat dikonfirmasi pada Sabtu (16/10/2021), Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto memberikan jawaban.
Novie mengatakan, tes PCR dan karantina tersebut sebagai upaya pemerintah untuk mengantisipasi kasus impor varian baru seperti Mu dan Lambda yang sudah muncul di sejumlah negara.
Dikutip dari Tribunnews.com, hal itu sesuai Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 85 Tahun 2021 yang berlaku efektif 14 Oktober 2021.
Berdasar SE tersebut penumpang pesawat dari luar negeri selain menjalani tes PCR, turut wajib menjalani karantina terpusat 5 x 24 jam.
Kemudian pada hari ke-4 karantina, kembali dilakukan tes RT-PCR. Syarat lain adalah penumpang yang tiba sudah harus menerima vaksin dosis lengkap.
Diketahui, persyaratan tersebut tak hanya diwajibkan kepada WNI saja, tapi juga WNA yang akan masuk ke Indonesia.
“Hal ini sangat penting untuk memastikan WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia tidak berpotensi membawa kasus impor (imported cases) dan mencegah masuknya varian baru virus Covid 19,” sambung Novie.
Nantinya, pelaksanaan Pelaksanaan NAAT/RT-PCR di Bandara Soekarno-Hatta, dilakukan di aula kedatangan (arrival hall) Terminal 3.
Sejumlah fasilitas dan ruang telah disediakan Bandara Soekarno-Hatta untuk mendukung stakeholder dan penumpang pesawat dalam menjalani RT-PCR.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menuturkan, pihak terkait juga melakukan pengaturan operasional penerbangan agar tidak terjadi penumpukan penumpang di titik pelaksanaan tes.
“Pengaturan kedatangan penerbangan dan alur kedatangan penumpang internasional dilakukan dengan berkoordinasi bersama stakeholder terkait, sehingga kami mengupayakan agar pelaksanaan tes Covid-19 di international arrival hall Terminal 3 dapat dijalankan dengan lancar, dan penumpang tidak menunggu terlalu lama untuk melakukan tes, serta mengetahui hasil tes,” ujar Agus.
Sumber : Tribunnews, CNN Indonesia
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’