Seorang pasien berusia 23 tahun menjadi korban jiwa termuda akibat COVID-19 di Singapura. Dia termasuk di antara 15 orang yang meninggal akibat komplikasi virus Corona tersebut pada Kamis (14/10).
Seperti diberitakan Channel News Asia, pada hari Jumat (15/10/2021), otoritas Singapura melaporkan 2.932 kasus baru COVID-19 dan 15 kematian pada Kamis (14/10), sehingga jumlah kematian akibat virus Corona kini naik menjadi 207 kasus.
Jumlah kematian harian pada Kamis tersebut merupakan angka kematian harian tertinggi di Singapura sejak pandemi Corona.
Korban jiwa terdiri dari delapan pria dan tujuh wanita. Korban jiwa tersebut termasuk pasien berumur 23 tahun, yang baru menerima vaksinasi pertama dan pasien berumur 34 tahun yang tidak divaksinasi. Keduanya memiliki beberapa kondisi medis penyerta.
Sebanyak 13 orang lainnya yang meninggal berusia antara 60 dan 89 tahun. Dari jumlah tersebut, 8 orang tidak divaksinasi COVID-19, dan lima orang telah divaksinasi lengkap. Semuanya memiliki berbagai kondisi medis penyerta.
Di antara kasus baru yang dilaporkan pada Kamis (14/10), sebanyak 2.929 kasus ditularkan secara lokal, yang terdiri dari 2.412 di masyarakat dan 517 di asrama pekerja migran.
Kementerian Kesehatan (Depkes) Singapura dalam update hariannya melaporkan tiga kasus di antaranya merupakan kasus impor.
Hingga Kamis (14/10), Singapura telah melaporkan total 138.327 kasus COVID-19 sejak awal pandemi.
Hingga Kamis, ada 16.723 orang yang sedang dalam pemulihan di rumah, 2.823 orang di fasilitas perawatan masyarakat, 438 orang di fasilitas perawatan COVID-19, dan 1.511 pasien di rumah sakit.
Sejauh ini, 506.552 orang telah menerima suntikan vaksin booster (penguat) dan 110.000 orang lainnya telah dijadwalkan untuk menerima vaksin booster.
Sumber : CNA
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!