Lebih dari 100 orang pekerja migran yang diidentifikasi berasal dari Vietnam ditangkap oleh aparat berwenang Taiwan karena berkumpul di sebuah restoran di Taoyuan, wilayah bagian utara Taiwan pada hari Minggu (12/9/2021).
Mereka melanggar peraturan pencegahan wabah COVID-19 yang diterapkan oleh pemerintah Taiwan yang mengatur jumlah maksimum perkumpulan massal di dalam ruangan di tengah aturan pembatasan pandemi corona level 2.
Dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (13/9/2021) pihak berwenang menegaskan bahwa di bawah aturan pembatasan epidemi COVID-19 skala 2, jumlah maksimum orang-orang yang berkumpul di dalam ruangan dibatasai menjadi 80 orang.
Bertindak berdasarkan informasi yang diterima sekitar pukul 20:30 pada hari Minggu (12/9/2021), polisi segera menggerebek sebuah restoran yang dikabarkan dipenuhi oleh para pekerja migran yang tidak berdokumen.
Pekerja migran kaburan itu berkumpul untuk pesta besar di sebuah restoran yang terletak di jalan Taoying, kota Taoyuan. Polisi kemudian pergi ke restoran yang dikelola oleh seorang wanita Vietnam bermarga Nguyen (33 tahun) itu, menurut Hsieh Ching-hua, kepala Kantor Polisi Dashu.
Setibanya di sana, polisi mendengar suara bising di dalam meskipun pintu restoran ditarik ke bawah. Beberapa petugas polisi ditugaskan untuk menjaga pintu depan dan belakang untuk mencegah pekerja migran melarikan diri dari lokasi kejadian.
Polisi kemudian memanggil Nguyen untuk keluar dari restoran, menurut Hsieh. Karyawan restoran itu kemudian menarik pintu depan dan polisi menemukan bahwa selain sekitar 40 orang pekerja migran yang ditemukan di lantai dasar restoran tersebut, sekitar 50 orang pekerja migran lainnya dilaporkan bersembunyi di lantai atas restoran.
Setelah memeriksa seluruh pengunjung, polisi menemukan ada 102 orang di sana, termasuk 4 orang pekerja restoran dan 98 pelanggan, kata Hsieh. Para pekerja restoran dan pelanggan semuanya berasal dari Vietnam.
Di antara pelanggan adalah dua pekerja migran tidak berdokumen laki-laki dan seorang pekerja migran perempuan yang telah memperpanjang visanya, yang semuanya akan dirujuk ke satuan tugas khusus Badan Imigrasi Nasional di Taoyuan untuk tindakan lebih lanjut.
Polisi membuat daftar orang-orang yang terlibat dalam pertemuan itu karena restoran itu jelas melanggar peraturan pencegahan wabah COVID-19 yang membatasi jumlah pengunjung pertemuan di dalam ruangan dengan memberikan layanan kepada hampir 100 pelanggan secara bersamaan.
Laporan polisi tersebut telah diserahkan ke Departemen Kesehatan Masyarakat kota Taoyuan untuk penanganan lebih lanjut, menurut Hsieh.
Pemerintah Taiwan pada awal bulan ini memperpanjang peringatan epidemi COVID-19 skala 2 hingga tanggal 20 September 2021 mendatang.
Pihaknya telah meningkatkan jumlah orang yang diizinkan untuk berkumpul di acara dalam ruangan menjadi 80 orang dan acara di luar menjadi 300 peserta.
Sumber : udn video, NOWnews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan