Seorang ahli anestesi di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (NTUH) dilaporkan positif terinfeksi COVID-19, meskipun telah disuntik dengan dua dosis vaksin corona AstraZeneca.
Laporan media Taiwan pada Selasa (7/9/2021) menyatakan bahwa seorang ahli anestesi di NTUH telah dites positif terkena virus corona. Pihaknya juga telah menutup ruang operasi tempat nakes tersebut bekerja sebagai tindakan pencegahan penyebaran wabah corona.
Ketika diminta untuk mengomentari berita tersebut selama konferensi pers sore itu, Menteri Kesehatan dan kepala CECC Taiwan, Chen Shih-chung membenarkan bahwa dia telah menerima laporan tentang infeksi tersebut tetapi mengatakan bahwa itu belum ditetapkan nomor kasusnya.
Ketika ditanya apakah kasus itu terkait dengan infeksi cluster di taman kanak-kanak di New Taipei City, Chen berkata, “Penutupan ruang operasi tidak ada hubungannya dengan taman kanak-kanak.”
Dia mengatakan bahwa yang diketahui adalah bahwa ada kasus corona yang dikonfirmasi di Universitas Nasional Taiwan dan tindakan pencegahan telah diambil.
Meski kasus ini belum ditetapkan, Chen mengungkapkan dua hasil tes tersebut memiliki nilai Ct 38 dan 36.
Juru bicara NTUH, Chen Hui-ling pada hari Selasa mengkonfirmasi bahwa memang ada kasus yang dikonfirmasi di rumah sakit dan bahwa area yang terkena telah dibersihkan dan didesinfeksi.
Juru bicara itu menambahkan bahwa beberapa prosedur bedah telah dihentikan sementara demi mencegah penyebaran wabah corona lebih lanjut.
Menurut laporan TVBS NEWS, ahli anestesi itu adalah seorang perawat yang telah menerima dua dosis vaksin AstraZeneca.
Meskipun nilai Ct tinggi, menunjukkan viral load yang sangat rendah, belum diketahui sejauh mana perawat tersebut telah berinteraksi dengan staf dan pasien lebih awal selama fase infeksi virus.
Sumber : 華視新聞 CH52, 三立LIVE新聞, TVBS NEWS
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan