Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei meminta dukungan Perhimpunan Pelajar Indonesia untuk mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI mengirimkan atase pendidikan di Taiwan.
“Kami minta dukungan dari teman-teman mahasiswa untuk terus mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Ristek untuk bisa mempertimbangkan adanya atase pendidikan di Taiwan,” kata Kepala Bidang Perlindungan WNI dan Penerangan Sosial dan Budaya KDEI Taipei, Fajar Nuradi dalam wawancara yang dikirimkan PPI Taiwan kepada ANTARA Beijing, pada hari Jumat (3/9/2021).
Ia menganggap sudah selayaknya ada Atase Pendidikan di KDEI Taipei mengingat jumlah mahasiswa Indonesia yang cukup besar di Taiwan.
Usulan mengenai adanya atase pendidikan di Taiwan sudah cukup lama diwacanakan. Bahkan hampir setiap pemilihan ketua umum baru PPI Taiwan selalu mengemuka wacana tersebut.
Sampai saat ini bidang pendidikan masih menjadi tanggung jawab Bidang Pensosbud KDEI Taipei. Sebelumnya pernah di bawah bidang pariwisata KDEI Taipei.
“Sampai hari ini saya belum melihat adanya indikasi terbentuknya atau didatangkannya atase pendidikan,” kata Fajar.
Selama belum ada atase pendidikan tersebut, maka PPI Taiwan dalam melakukan berbagai kegiatan selalu berkoordinasi dengan Pensosbud KDEI Taipei.
Fajar juga mendorong PPI Taiwan pada periode kepengurusan 2021-2022 untuk terus membantu program pemberdayaan pekerja migran Indonesia yang dilakukan oleh KDEI Taipei.
“PPI Taiwan sudah banyak berkontribusi juga untuk pemberdayaan PMI, seperti mengadakan pelatihan bahasa. Harapannya lebih banyak yang bisa dilakukan bersama-bersama dengan KDEI terkait hal ini,” pesan Fajar.
Kepengurusan PPI Taiwan periode 2021-2022 telah resmi terbentuk setelah dilantik di gedung KDEI Taipei pada 28 Agustus dengan menerapkan protokol kesehatan antipandemi COVID-19 secara ketat.
Sebelumnya PPI Taiwan memilih Miftakhul Jannatain sebagai ketua umum periode 2021-2022.
Dengan terpilihnya Miftakhul Jannatain tersebut, maka untuk pertama kalinya PPI Taiwan memiliki ketua umum perempuan.
Sumber : Antara
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan