Seorang pria berinisial WD (65 tahun) melakukan penganiayaan kepada seorang wanita yang berprofesi sebagai ART bernana Neneng (40 tahun) di Jalan Al Washliyah RT03/04, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung , Jakarta Timur, Senin (23/8/2021).
Pelaku dan korban saling mengenal karena rumahnya berdekatan dan kejadian ini ternyata telah terjadi berulang kali, bukan hanya sekali.
Ketua RT 03/RW 04, Muhammad Sain menjelaskan, ketika itu korban mau pulang ke kawasan Cakung, Jakarta Timur usai beberes di rumah majikannya bernama Rangga.
Sekira pukul 18.00 WIB, Neneng dilaporkan keluar dari Rangga, pelaku duduk di depan rumahnya.
Tidak lama, pelaku masuk dan keluar rumah dengan membanting benda di depan korban.
“Kalau dilihat dari rekaman CCTV pas kejadian begitu keluar rumah korban dilempar sesuatu dan kepalanya dijedotin ke tembok,” ujar dia saat ditemui wartawan, pada hari Selasa (24/8/2021).
Korban sempat melakukan perlawanan dengan cara memukul pelaku dengan menggunakan tas.
Pelaku akhirnya melarikan diri masuk ke dalam rumahnya karena takut terluka usai dipukul korban.
Saat kejadian, tidak ada warga masyarakat yang keluar rumah karena Neneng tidak berteriak meminta tolong.
“Saya sendiri baru tahu kejadian pas malam hari setelah melihat video rekaman CCTV,” ucap dia.
“Jarak antara rumah tempat korban bekerja dengan pelaku ini berhadapan, jadi depan-depanan,” sambung Sain.
Menurut dia, WD marah kepada Neneng karena merasa rumahnya sudah disiram dengan kotoran.
Namun, sampai saat ini kedua orang tersebut belum bisa ditemui guna dilakukan pertemuan secara kekeluargaan.
“Katanya sih korban ini menyiram air kotor ke rumah pak WD, tapi saya belum tahu pasti kronologis kejadiannya, yang jelas kita menyesalkan kejadian,” tuturnya.
Ia juga belum tahu bagaimana kondisi korban saat ini paska kejadian keributan tersebut.
Sumber : Tribunnews, Warta Kota Production
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’