Ketua Dewan Kota Kaohsiung, wilayah bagian selatan Taiwan, Hsu Kun-yuan, seorang pendukung kuat Walikota Kaohsiung, Han Kuo-yu dilaporkan tewas mengenaskan usai melompat dari apartemennya di lantai 17 pada hari Sabtu (06/06), beberapa jam setelah warga masyarakat kota Kaohsiung memilih untuk tidak mengizinkan Han Kuo-yu kembali menjabat sebagai walikota Kaohsiung, menurut polisi.
Laporan pihak berwenang mengatakan bahwa Hsu (63 tahun) ditemukan tewas pada jam 8:45 malam usai aksi nekat melompat dari bangunan apartemen miliknya.
Pihak berwenang kini masih menyelidiki penyebab kematian Hsu. Pihaknya masih belum yakin jika kematian tragis Hsu dikaitkan dengan hasil pemungutan suara ulang terhadap Han beberapa jam sebelumnya.
Hsu dilaporkan menderita stroke di bagian mata pada bulan Juli 2019 lalu, tetapi ketika dia muncul untuk pertemuan dewan kota Kaohsiung pada bulan September lalu dia mengenakan penutup mata dan mengatakan bahwa kondisinya telah membaik.
Bahkan menjelang pemilihan walikota Kota Kaohsiung pada hari Sabtu, Hsu tampil di depan umum untuk mendukung Han.
Penduduk kota Kaohsiung pada hari Sabtu memberikan suara sangat besar untuk meminta Han agar tidak kembali menjabat sebagai walikota Kaohsiung.
Insiden ini mencatat sejarah, menjadikan Han Kuo-yu sebagai pemimpin kota pertama dalam sejarah Taiwan yang yang diberhentikan dari jabatannya oleh masyarakat karena dinilai tidak dapat memenuhi janji-janjinya selama kampanye, dan kinerja yang tidak memuaskan.
Dalam pemungutan suara yang berlangsung aman dan tertib tersebut, jumlah suara yang menyatakan “setuju” untuk menurunkan Han Kuo-yu dari jabatan Walikota Kaohsiung adalah sebanyak 939.090 suara, suara “tidak setuju” sebanyak 25.051 suara, dan tingkat suara yang masuk adalah sebanyak 42,14%.
Total suara “setuju” berhasil melampaui ambang batas perolehan suara yang diperlukan untuk menurunkan Han Kuo-yu dari jabatannya, yaitu 574.996 suara. Selain itu, total suara “setuju” (939.090 suara) juga melampaui jumlah perolehan suara Han Kuo-yu ketika ia terpilih sebagai Walikota Kaohsiung pada tahun 2018, yaitu 892.545 suara.
Mantan Kepala Biro Kebudayaan Pemerintah Kota Kaohsiung sekaligus pemrakarsa “WeCare Kaohsiung”, Aaron Yin, menjelaskan tindakan Han Kuo-yu meninggalkan Kaohsiung untuk mengikuti pemilihan presiden setelah baru menjabat selama 4 bulan, adalah tindakan yang menyalahi amanat, serta melanggar tanggung jawab politik dan prinsip itikad baik yang telah dipercayakan oleh masyarakat Kaohsiung.
Melalui pemungutan suara kali ini, Han Kuo-yu menjadi kepala daerah pertama dalam sejarah politik Taiwan yang diberhentikan dari jabatannya oleh warga masyarakat Taiwan.
Sumber : TVBS NEWS, CNANews, Taiwan Today
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan