Insiden tragis seorang pekerja migran yang merenggang nyawa usai dikira babi hutan viral di kalangan netizen Taiwan.
Seorang pemburu satwa liar yang merupakan salah satu warga asli dari suku pedalaman Taiwan mengklaim bahwa dia mengira seorang pekerja migran yang diidentifikasi sebagai warga negara Vietnam sebagai babi hutan sebelum dia menembaknya secara fatal saat berburu hewan liar di wilayah Taiwan bagian tengah.
Adapun 3 anggota Suku Bunun yang tinggal bersama Suku Wujie (Vogai) di Desa Fazhi Kotapraja Renai di Kabupaten Nantou dilaporkan tengah pergi berburu di dekat Rute 83 Kabupaten Nantou pada Sabtu (24/7/2021) larut malam.
Tanpa sepengetahuan para pemburu saat itu, sekelompok pekerja migran asing diduga mencuri sejumlah kayu lindung di daerah tersebut.
Karena tidak ada fasilitas penerangan di daerah sekitarnya, tempat kejadian menjadi gelap gulita. Para pemburu dipersenjatai dengan senapan rakitan dan menggunakan lampu depan untuk menerangi jalan mereka.
Tiba-tiba, para pemburu mendengar gerakan gemerisik di semak-semak dan percaya itu adalah babi hutan. Salah satu pemburu menembakkan senapannya ke sumber suara tersebut, laporan media ETtoday.
Dia kemudian mendengar suara mangsa yang ia tembak jatuh ke tanah setelah tembakannya. Ketika para pemburu mendekat untuk melihat apa yang telah mereka tembak, mereka sangat kaget dan panik saat menyadari bahwa mereka telah menembak seseorang secara fatal.
Karena takut akan akibatnya, mereka segera melarikan diri dari tempat kejadian dan tidak memberi tahu pihak berwenang mengenai insiden ini.
Pada saat kejadian, empat pekerja migran Vietnam diduga telah melakukan operasi pembalakan liar yang dicap sebagai “tikus gunung” oleh otoritas Taiwan.
Panggilan ini merupakan istilah yang digunakan di Taiwan untuk menyebut pembalak liar atau pencuri kayu di kawasan hutan lindung negeri Formosa.
Mereka mendengar suara tembakan dan segera menyadari salah satu rekan mereka menderita luka parah.
Mereka dengan cepat melarikan diri dari tempat kejadian dan tidak memberi tahu polisi karena mereka terlibat dalam pengambilan kayu ilegal dari hutan pada saat penembakan.
Namun, salah satu pekerja migran yang masih hidup tidak bisa diam tentang kematian rekan senegaranya dan menelepon polisi pada Minggu (25/7/2021) malam dan akhirnya melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwajib, laporan media UDNNews.
Polisi menemukan mayat pekerja migran Vietnam berjenis kelamin laki-laki yang meninggal, meninjau rekaman kamera pengintai dan melihat sebuah mobil yang berada di dekat lokasi dimana dia meninggal.
Aparat kepolisian segera dapat mengidentifikasi kendaraan yang berada di dekat lokasi penembakan pada Sabtu malam dan melacak pergerakan ke tiga tersangka.
Petugas menangkap ketiga pria Taiwan tersebut dan membawa mereka untuk diinterogasi. Otopsi untuk korban dilaporkan berlangsung pada pukul 09:30 pagi tadi, Selasa (27/7/2021).
Pelaku yang dikonfirmasi sebagai salah satu warga suku pedalaman Taiwan yang diyakini telah menembak pekerja migran itu telah dipindahkan ke Kantor Kejaksaan untuk diselidiki karena kelalaian pembunuhan dan kemudian dibebaskan dengan jaminan NT$3 0.000.
Polisi masih mencari dua pria Vietnam lainnya yang menyaksikan insiden itu dalam upaya mengumpulkan lebih banyak bukti untuk penyelidikan kasus ini.
Sumber : 蘋果新聞網, UDNNews, ETtoday
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan