Seorang warga Taiwan membuat netizen geram karena ia ternyata telah menerima 3 dosis campuran vaksin COVID-19.
Pria Taiwan itu dikabarkan telah menerima campuran vaksin COVID-19 yang langka, ia mendapatkan 1 dosis vaksin AstraZeneca (AZ), 1 dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan 1 dosis vaksin Moderna, ungkap media lokal Taiwan yang melaporkan pada hari Minggu (18/7/2021).
Para ahli medis di Taiwan menanggapi kasus ini dengan mengatakan bahwa mereka tidak merekomendasikan hal ini kepada warga masyarakat Taiwan.
Dalam laporan eksklusif, media Apple Daily menyoroti catatan vaksinasi seorang pria Taiwan, dimulai dengan mendapatkan vaksin merek AZ sebagai dosis pertamanya di rumah sakit Taiwan utara pada tanggal 21 April 2021 lalu.
Pria itu kemudian melakukan perjalanan ke luar negeri dimana ia menerima suntikan kedua vaksin COVID-19, yang kali ini mengubah merek vaksin COVID-19 yang ia dapatkan menjadi vaksin Pfizer-BNT, pada tanggal 11 Juni 2021.
Lalu pada tanggal 2 Juli 2021, ia menerima suntikan COVID-19 ketiga dengan vaksin merek Moderna di Taiwan.
Sebagai tanggapan, rumah sakit mengkonfirmasi kepada media lokal bahwa mereka mengeluarkan catatan vaksinasi kepada pria yang bersangkutan.
Rumah sakit menekankan bahwa pihaknya hanya memberikan suntikan vaksin AZ yang merupakan dosis pertama vaksinasi corona kepada pria itu.
Huang Li-min, kepala Departemen Pediatrik di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan mengatakan bahwa otoritas kesehatan setempat tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah seseorang telah menerima suntikan vaksin di luar negeri jika mereka tidak melaporkannya.
Pria itu dilaporkan menerima tiga suntikan vaksinasi dengan selang waktu sekitar satu bulan, kata Huang, dan jika dia tidak mengalami reaksi serius segera setelah setiap dosis, dia akan baik-baik saja.
Huang mengatakan setiap dosis vaksinasi dapat memicu respons antibodi dan sel T yang lebih tinggi untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap virus COVID-19.
Akan tetapi karena kurangnya data klinis tentang keamanan dan kemanjuran campuran semacam itu, dia tidak akan merekomendasikan orang lain untuk mencobanya.
Pejabat Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Lo Yi-chun mengatakan saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mencampur tiga merek suntikan vaksin yang berbeda dapat meningkatkan kekebalan seseorang terhadap paparan wabah COVID-19.
Saat ini, Taiwan melarang pencampuran dosis vaksin COVID-19 karena kurangnya data klinis tentang praktik tersebut. Hanya orang-orang yang mengalami reaksi merugikan yang parah terhadap dosis pertama dari merek tertentu yang diizinkan untuk beralih ke merek vaksin yang lain.
Di sisi lain, studi di luar negeri, bagaimanapun, telah menunjukkan manfaat untuk mencampur vaksin AZ dan Pfizer-BNT, untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap wabah corona.
Otoritas kesehatan Taiwan sekarang sedang melakukan uji klinis pada pendekatan campuran yang cocok untuk vaksin COVID-19 dan hasilnya dapat dirilis dalam waktu tiga bulan mendatang, menurut CECC Taiwan.
Sumber :蘋果新聞網, 東森新聞 CH51
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan