Dalam upaya untuk menghentikan penyebaran varian Delta COVID-19, semua kedatangan dari luar negeri akan menjalani setidaknya tiga tes COVID-19 selama 14 hari pertama mereka tinggal di pusat karantina, ungkap Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers pada hari Kamis (1/7/2021).
Sementara jumlah harian keseluruhan kasus baru virus corona lokal di Taiwan terus menurun, wabah COVID-19 varian baru yang diidentifikasi sebagai varian Delta di Kabupaten Pingtung telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga masyarakat negeri Formosa.
Akibatnya, langkah-langkah kebijakan baru akan diperkenalkan mulai hari ini, Jumat (2/7/2021), laporan CNANews.
Tes PCR akan diperlukan sebelum individu yang baru tiba di Taiwan dibawa ke lokasi karantina mereka dan sebelum masa karantina wajib COVID-19 mereka berakhir. Sementara satu kali rapid tes juga harus dilakukan 10 hingga 12 hari setelah kedatangan mereka, laporan CNANews.
Wisatawan yang dites positif COVID kemudian akan menjalani pengurutan genom untuk membantu otoritas kesehatan melacak asal dan karakteristik infeksi COVID-19 yang menyerang mereka, kata kepala CECC Chen Shih-chung kepada wartawan.
Chen menambahkan bahwa langkah-langkah baru telah diputuskan selama pertemuan dengan para ahli epidemi Taiwan pada Kamis (1/7/2021) pagi.
Hingga Jumat (2/7/2021), bagi individu yang datang dari tujuh negara berisiko tinggi corona termasuk Indonesia harus menjalani satu kali tes PCR sebelum pindah ke tempat karantina mereka dan satu lagi tes PCR sebelum akhir masa karantina COVID-19.
Sedangkan individu lainnya yang tiba dari negara berisiko rendah penularan corona hanya membutuhkan satu kali tes PCR sebelum masa karantina mereka berakhir.
Sumber : 壹電視NEXT TV, 東森新聞 CH51, NewTalk, UDNNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan