Nakes Pingsan Kelelahan, Antrean Wisma Atlet Bak Terminal, Kian Membludak!

Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, semakin membludak. Antrean panjang terus terjadi hingga tenaga kesehatan disebut telah kelelahan.

Salah satu warga Jakarta, Arif Odoy mengatakan, antrean pasien covid-19 biasanya mulai padat saat sore hingga malam hari. Ratusan pasien datang menggunakan bus-bus sekolah.

Jumlah itu, kata dia, tak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan yang melayani di Wisma Atlet.

“Ramai pasien itu biasanya datang setelah maghrib. Jumlahnya bisa ratusanlah. Kondisinya juga nakesnya kurang, pelayanan banyak yang komplain karena memang nakesnya kurang,” ujar Odoy saat dihubungi.

Odoy bahkan mengaku pernah bertemu dengan dua nakes yang pingsan saking kelelahan.

“Saya ketemu dua nakes pingsan, itu karena mereka dehidrasi sama kecapekan,” tuturnya.

Ia mengatakan, jumlah pasien di Wisma Atlet mulai melonjak sejak Sabtu (12/6) pekan lalu. Saat itu, banyak pasien yang menunggu giliran masuk sambil duduk di lantai.

Menurut Odoy, waktu antrean memakan waktu 3-4 jam. “Mulai melonjak Sabtu, malam minggu. Itu udah parah sekali orang-orang, udah kayak terminal aja ngemper di bawah,” katanya.

Odoy menduga para pasien covid-19 itu berasal dari kalster keluarga hingga klaster mudik. Ia menemukan satu keluarga yang terdiri dari anak, ibu, hingga mertua ikut dirawat di Wisma Atlet.

Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Wisma Atlet diketahui mencapai 77,49 persen pada Kamis (17/6).

Sebelumnya, manajemen Wisma Atlet telah menambah kapasitas 1.400 buah hingga menjadi 7.394 tempat tidur.

Jumlah BOR itu telah mendekati ambang batas aman yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 60 persen. Adapun per Kamis (17/6) pukul 08.00 WIB, RSD Wisma Atlet menerima 179 pasien baru, sehingga secara keseluruhan pasien yang dirawat berjumlah 5.730 orang.

Sumber : KOMPASTV, tvOneNews, CNN Indonesia

Loading

You cannot copy content of this page