CECC: Tingkat Kematian Pasien Corona di Taiwan Capai 2,8 Persen, Lebih Tinggi dari Persentase Global

Otoritas kesehatan di Taiwan sedang mencari cara untuk mengatasi tingkat kematian kasus COVID-19 yang tinggi di negara kepulauan itu yang saat ini mencapai 2,8 persen, yang lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 2,1 persen.

Lebih dari 90 persen kematian pasien corona di Taiwan adalah kasus berusia 60-an tahun dan lebih tinggi. Sedangkan sebanyak 83 persen dilaporkan memiliki riwayat penyakit kronis.

Lonjakan tiba-tiba dari infeksi lokal COVID-19 di negeri Formosa berkontribusi pada tingkat kematian yang lebih tinggi karena rumah sakit menjadi kewalahan dalam menangani pasien COVID-19, kata Chang Shan-chwen, advisor penasihat Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan.

Hingga Rabu (9/6/2021), Taiwan telah melaporkan 11.968 kasus COVID-19 dan 333 kematian pasien COVID-19 sejak dimulainya pandemi virus corona.

Menurut Chang, usia dan riwayat penyakit kronis pasien termasuk hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular telah berperan dalam tingginya kasus kematian pasien corona yang dikonfirmasi di negeri Formosa baru-baru ini.

Chang menepis tuduhan bahwa beberapa pasien meninggal karena mereka tidak diobati dengan obat antivirus Remdesivir lebih awal, katanya seperti dikutip UDNNews.

Terapi kanula hidung aliran tinggi (HFNC), sistem suplai oksigen, dapat digunakan sebagai alternatif penggunaan ventilator untuk pasien yang menderita kesulitan bernapas, sehingga membantu menurunkan angka kematian kasus COVID-19 di Taiwan, kata Wang Hao-chien, presiden Taiwan Masyarakat Kedokteran Paru dan Perawatan Kritis.

Administrasi Asuransi Kesehatan Nasional akan menilai apakah akan memasukkan terapi HFNC dalam cakupan asuransi kesehatan nasional untuk ketersediaan pengobatan yang lebih luas.

Sumber : 三立iNEWS, TVBS NEWS, ETtoday, UDNNews

Loading

You cannot copy content of this page