Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Minggu (6/6/2021) mengumumkan bahwa tiga pabrik yang terletak di Kabupaten Miaoli harus memberikan cuti berbayar kepada pekerja migran mereka dan mengkarantina mereka untuk menghindari infeksi cluster COVID-19 lebih lanjut, laporan CNANews.
Karena beberapa perusahaan yang bergerak di bidang teknologi di Kotapraja Zhunan, Kabupaten Miaoli mengalami wabah COVID-19, CECC Taiwan telah menugaskan Wang Pi-sheng, wakil kepala divisi respons medis CECC Taiwan untuk mendirikan pusat komando di kabupaten tersebut untuk mengoordinasikan pengujian COVID-19 dan tindakan pengendalian penyakit lainnya.
Menurut data statistik CECC, pada 5 Juni 2021, tiga perusahaan teknologi di Miaoli memiliki total 206 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, termasuk 180 pekerja migran dan 26 pekerja lokal.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan sekaligus Ketua CECC Taiwan, Chen Shih-chung mengumumkan langkah-langkah pedoman kesehatan baru pada hari Minggu (6/6) untuk membantu pemerintah daerah dan perusahaan dalam mengendalikan penyebaran penyakit.
Kebijakan ini termasuk menghentikan sementara tugas pekerja migran di perusahaan-perusahaan ini dan mengkarantina mereka di rumah dengan bayaran.
Pekerja migran yang dianggap berisiko tinggi terpapar wabah corona akan ditempatkan di pusat karantina, sementara mereka yang memiliki profil risiko sedang dan rendah akan dikarantina di tempat mereka tinggal saat ini, menurut CECC Taiwan.
Sumber : 華視新聞 CH52, 驚爆新聞線, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan