Seorang dokter di Kaohsiung pada hari Selasa (1/6/2021) mengatakan bahwa tingkat kematian COVID-19 di negeri Formosa masih meningkat dan mungkin butuh waktu satu bulan untuk turun, laporan media UDNNews.
Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan sebelumnya melaporkan penambahan 15 kematian pasien akibat COVID-19 pada hari Senin (31/5/2021), termasuk sembilan pria dan enam wanita berusia antara 60 dan 99 tahun, yang semuanya memiliki riwayat penyakit kronis.
Chang Ko, seorang dokter di Departemen Penyakit Menular Rumah Sakit Siaogang Kota Kaohsiung, mengatakan orang di atas 65 tahun menyumbang hampir 40 persen dari semua kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Taiwan, dengan sebagian besar kasus corona dalam kelompok usia tersebut menderita penyakit kronis bawaan.
Saat ini, lebih dari 1.000 pasien kasus COVID-19 dalam kategori parah dirawat di rumah sakit, kata Chang. Dia memperkirakan, karena angka kematian masih terus meningkat, jumlah kematian pasien corona di Taiwan akan terus meningkat hingga Juli mendatang. Chang memperkirakan bahwa trend ini kemungkinan akan turun setelahnya.
Ahli epidemiologi Academia Sinica, Ho Mei-shang pada hari Senin mengatakan bahwa berdasarkan analisis data saat ini, orang yang didiagnosis dengan COVID-19 biasanya memiliki gejala ringan pada minggu pertama.
Namun, kondisi sekitar 20 persen nantinya akan memburuk, seperti mengalami sindrom pernafasan akut yang parah. Tanpa perawatan medis yang memadai, kondisi mereka mungkin terus memburuk, kata Ho.
Ho menambahkan bahwa kapasitas medis di negara kepulauan itu juga akan menentukan tingkat kematian pasien corona di Taiwan.
Dokter Rumah Sakit Memorial Shin Kong Wu Ho-Su, Chang Tsang-neng memberikan perkiraan yang lebih optimis, mengatakan bahwa karena jumlah kasus yang dikonfirmasi dalam beberapa hari terakhir telah turun, kurvanya mendatar. Oleh karena itu, angka kematian diperkirakan juga akan menurun, laporan media UDNNews.
Philip Lo, wakil kepala divisi respon medis CECC Taiwan, mengatakan bahwa sebanyak 1.055 pasien corona di Taiwan saat ini menderita pneumonia berat dan sindrom gangguan pernapasan.
Ia menambahkan bahwa persentase kasus COVID-19 yang parah adalah 14,9 persen tanpa memandang usia, melonjak menjadi 27,5 persen untuk pasien di atas 60 tahun.
CECC Taiwan terus membeli obat-obatan dalam upaya mengurangi tingkat keparahan wabah corona di Taiwan, terutama bagi pasien usia lanjut, kata Lo. Mengutip contoh Remdesivir, dia mengatakan bahwa pihak CECC Taiwan telah meningkatkan pembelian obat tersebut dari 6.000 dosis menjadi 100.000 dosis.
Sumber : 三立LIVE新聞, TVBS選新聞, UDNNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan