Walikota Taipei, Ko Wen-je dalam konferensi pers yang digelar pada hari Minggu mengatakan bahwa tambahan sebanyak 300 tempat tidur rumah sakit (RS) akan segera dialokasikan untuk pasien COVID-19 di kota tersebut, sehingga totalnya menjadi 1.300 tempat tidur.
Tambahan 300 tempat tidur akan tersedia di bangsal rumah sakit dan di ruang isolasi bertekanan negatif mulai hari Rabu (2/6/2021), kata Ko pada konferensi pers.
Sementara itu, pemerintah kota Taipei juga akan menambah jumlah tempat tidur yang tersedia di hotel karantina bagi warga masyarakat yang mendapatkan hasil rapid test positif COVID-19 dan sedang menunggu hasil tes polymerase chain reaction (PCR), kata Ko.
Mulai Juni 2021, 1.800 tempat tidur seperti itu akan ditetapkan untuk tujuan karantina maupun isolasi mandiri warga yang diduga terpapar wabah COVID-19. Jumlah ini meningkat pesat dari awalnya yang hanya berjumlah 781 tempat tidur, menurut Ko.
Dia juga mengatakan bahwa jumlah kasus COVID-19 domestik yang dikonfirmasi di Taiwan sudah mulai turun saat ini karena warga masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah untuk secara tegas menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
Terlebih setelah pembatasan epidemi di level 3 diberlakukan, menurut Ko banyak warga yang secara sukarela tinggal di rumah dan mematuhi peraturan pencegahan epidemi COVID-19.
Meski demikian, kekhawatiran COVID-19 belum mereda juga timbul karena masih banyak warga yang masih berpergian dan berbelanja di pasar tradisional, kata Ko.
Ko mendesak penduduk Taipei untuk membatasi kunjungan pasar mereka tidak lebih dari dua kali per minggu untuk mencegah terpapar dari wabah corona.
Sumber : 自由時報電子報, Liberty Times, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan