Infeksi cluster COVID-19 dilaporkan di sebuah panti jompo di kota Taipei setelah empat penduduk dan pekerjanya dipastikan tertular penyakit tersebut, kata Departemen Kesejahteraan Sosial kota Taipei dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (24/5/2021).
Insiden itu terungkap ketika seorang penduduk di gedung di distrik Xinyi menunjukkan tanda-tanda terpapar wabah corona dan dilarikan ke Rumah Sakit cabang Zhongxiao di kota Taipei pada tanggal 19 Mei 2021.
Hail tes polymerase chain reaction (PCR) yang dia jalani menunjukkan hasil yang positif pada hari Minggu (23/5/2021), kata Departemen Kesejahteraan Sosial kota Taipei.
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sejumlah warga lainnya dipastikan ikut terinfeksi COVID-19 pada hari Senin.
Ketika penduduk pertama dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona, kata Departemen Kesejahteraan Sosial kota Taipei mengatakan pihaknya segera mengirim personel medis untuk memberikan tes COVID-19 cepat untuk semua orang di tempat tersebut.
Sejauh ini terdapat 25 warga dan sembilan staf yang telah dites positif corona melalui tes COVID-19 cepat pada hari Minggu, menurut kata Departemen Kesejahteraan Sosial kota Taipei.
Dari sembilan staf, dua diantaranya telah melakukan tes PCR sebelum skrining cepat, yang hasilnya juga positif terpapar COVID-19 pada Senin, kata kata Departemen Kesejahteraan Sosial kota Taipei.
Pada konferensi pers yang diadakan pada hari Senin, direktur jenderal Departemen Kesejahteraan Sosial kota Taipei, Chou Yu-hsiu mengatakan virus itu kemungkinan besar berasal dari salah satu staf positif COVID-19 yang telah mengunjungi distrik Wanhua pada tanggal 10 Mei 2021, dimana daerah tersebut dikonfirmasi sebagai pusat penyebaran virus corona domestik di Taipei.
Dari dua staf yang terinfeksi, satu adalah perawat dan yang lainnya adalah pengasuh asing, kata Departemen Kesejahteraan Sosial kota Taipei.
Saat diminta keterangan lebih lanjut, Departemen Kesejahteraan Sosial kota Taipei menolak untuk mengungkapkan siapa di antara keduanya yang pergi ke Wanhua.
Panti jompo tersebut saat ini mempekerjakan 17 orang pekerja dimana delapan orang di antaranya sedang cuti pada hari Minggu dan sejak itu diinstruksikan untuk tetap berada di karantina rumah selama 14 hari, kata Departemen Kesejahteraan Sosial kota Taipei.
Kedua pasien lansia, katanya, saat ini menerima perawatan di rumah sakit, sementara sisanya telah dikirim ke fasilitas karantina yang diuji COVID-19 atau dalam perawatan rumah sakit, karena beberapa dari mereka menderita gejala gangguan kesehatan akibat penyakit lain dan memerlukan perawatan medis.
Sumber : 三立LIVE新聞, CTITV NEWS, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan