Pihak Universitas Sains dan Teknologi Nasional (NTUST) Taiwan telah meminta 65 mahasiswa untuk menjalani karantina dan memantau kesehatan mereka sendiri setelah pasien yang terinfeksi wabah COVID-19 dikonfirmasi mengunjungi Masjid Agung Taipei yang terletak di Daan, Taipei, wilayah bagian utara Taiwan.
Pihak administrasi kampus menyebutkan bahwa mereka menemukan sebanyak 65 mahasiswa asing yang berkuliah di NTUST telah mengunjungi masjid tersebut pada tanggal 16 April 2021 lalu.
Sebagian besar dari mereka merupakan pelajar Indonesia (WNI) dan Pakistan, yang kini sekarang dikarantina di asrama mereka.
Kelas mereka dikirim secara online, sementara anggota staf universitas akan mengantarkan makanan ke asrama pelajr yang sedang menjalani karantina wajib COVID-19.
Selain itu, suhu ke-65 mahasiswa yang menjalani karantina dan pemantauan diri itu juga diukur setiap hari, menurut laporan UDN News pada hari Minggu (25/4/2021).
Pekan lalu, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan mengumumkan bahwa tiga orang yang terinfeksi COVID-19 telah mengunjungi masjid di Tapei, sebuah masjid di Taoyuan dan tempat belanja PX Mart.
Menurut Leu Jenq-shiou, sekretaris NTUST, tidak ada siswa yang menunjukkan gejala terpapar wabah COVID. Dia mengatakan semua siswa mengenakan masker saat pergi ke masjid dan mematuhi aturan protokol kesehatan COVID-19 yang berlaku.
Kampus NTUST Taiwan memiliki pelajar Indonesia paling banyak dibandingkan univesitas-universitas nasional lainnya di Taiwan.
Data statistik menunjukkan bahwa saat ini terdapat sebanyak 400 pelajar Indonesia dan lebih dari 1.000 alumni.
Kampus NTUST Taipei adalah salah satu institut sains dan teknologi terbaik di Asia, menurut survei di bidang pendidikan sains dan teknologi.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, 東森新聞 CH51, UDN News, CNA News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan