Heboh! Majikan di Taoyuan Bayar Gaji Pekerja Migran Pakai Uang Koin NT$ 1

Seorang majikan di Kota Taoyuan, wilayah bagian utara Taiwan membuat geger media sosial karena membayar gaji pekerja migran dengan menggunakan uang koin NT$ 1.

Laporan media Taiwannews pada hari Sabtu (27/3/2021) menyebutkan bahwa total uang koin  tersebut berjumlah NT$ 8,938.

Pihak kantor pos membantu karyawan menghitung koin-koin tersebut dan mengubahnya menjadi uang kertas, kata Departemen Tenaga Kerja Pemerintah Kota Taoyuan.

Aksi ini sontak membuat malu warga Taiwan yang juga banyak mempekerjakan pekerja migran di rumah mereka.

Kronologi kejadian menyebutkan bahwa pekerja migran tersebut bekerja sebagai pengasuh selama 4 tahun.

Namun oleh majikan pekerja migran tersebut dipaksa untuk membantu bisnis kuliner keluarga majikan. Jam kerja yang berlebihan ini membuat sang pekerja migran kelelahan, laporan media CNANews.

Pekerja migran tersebut lantas melaporkan ke agensi atau pihak perantara tenaga kerja mengenai nasib pilu yang dideritanya, namun upaya ini tidak membuahkan hasil.

Sementara majikan mengancam pekerja migran tersebut untuk membayarnya NT$ 40.000 jika pekerja migran tersebut memutuskan untuk pergi mengganti majikan yang lain.

Setelah mediasi yang dikelola oleh Departemen Tenaga Kerja kota Taoyuan pada hari Jumat (26/3/2021), majikan setuju untuk mengizinkannya berganti pekerjaan dan membayar sisa gaji pekerja migran yang belum ia bayarkan.

Namun alangkah terkejutnya Departemen Tenaga Kerja kota Taoyuan saat mengetahui bahwa sisa gaji pekerja migran yang belum dilunasi itu justru dibayar majikan dalam bentuk uang koin, laporan CNANews.

Seorang mediator tenaga kerja mencegah majikan untuk pergi dan menyeberang jalan untuk meminta seorang kenalan di kantor pos untuk membantu proses penukaran uang koin tersebut menjadi uang kertas.

Sontak saja aksi tak wajar majikan ini menuai pro dan kontra dari kalangan netizen Taiwan yang sebagian besar merasa malu dengan ulah majikan tersebut.

Sumber : 東森新聞 CH51, CNANews, 壹電視NEXT TV

Loading

You cannot copy content of this page