Hampir 110.000 orang mengunjungi dokter dengan gejala-gejala mirip influenza minggu lalu di Taiwan, naik 6 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya saat negara ini memasuki musim flu, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) mengatakan pada hari Selasa (26/9/2023).
Sementara itu, 39 kasus flu parah dan 8 kematian dilaporkan minggu lalu, serta 91 kasus infeksi kluster pada saluran pernapasan bagian atas, kata Wakil Direktur CDC Tseng Shu-hui (曾淑慧) dalam sebuah pengarahan rutin.
Di antara korban meninggal adalah seorang pria berusia 30-an, yang mengalami demam dan batuk sebelum akhirnya diketahui bahwa ia menderita pneumonia di kedua paru-parunya.
Pria tersebut (yang memiliki potensi kondisi neurologis) kemudian dirawat di unit perawatan intensif karena gagal napas, tetapi meninggal karena pneumonia dan syok septik dua minggu setelah timbulnya gejala.
Meskipun jumlah kasus flu – yang didominasi oleh virus H1N1 dan H3N2 selama sebulan terakhir – dapat terus bertambah, peluncuran vaksin yang didanai pemerintah pada tanggal 2 Oktober seharusnya dapat membantu mengekang penyakit ini, ujar Tseng.
Menurut statistik CDC, 741 kasus influenza dengan komplikasi flu parah – di mana lebih dari separuhnya berusia di atas 65 tahun – dilaporkan dari 1 Oktober 2022 hingga 25 September 2023.
Statistik menunjukkan bahwa dari 164 orang yang mengalami gejala parah dan meninggal pada periode tersebut, 94 persen menderita penyakit kronis dan 73 persen belum menerima suntikan vaksin.
Musim flu di Taiwan biasanya dimulai pada bulan Oktober, meningkat sekitar bulan November, dan mencapai puncaknya pada akhir tahun atau sekitar Tahun Baru Imlek yang jatuh pada akhir Januari hingga pertengahan Februari.
Sumber : Focus Taiwan
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan