Biro Investigasi Kriminal (CIB) tengah melakukan penyelidikan terhadap empat pekerja migran Indonesia yang diduga mencoba menyelundupkan narkoba ke Taiwan melalui layanan pengiriman paket internasional. Kejadian ini mencuat setelah petugas bea cukai Taichung berhasil mengamankan sebuah paket dari Malaysia pada bulan Mei, yang ternyata berisi 508 gram amfetamin yang tersembunyi di dalam perlengkapan olahraga.
Divisi pemberantasan kejahatan pusat CIB mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa paket tersebut kemudian diambil oleh seorang wanita Indonesia berusia 32 tahun. Wanita tersebut mengklaim bahwa dia mengambil paket tersebut atas nama pacarnya yang berusia 27 tahun, juga warga negara Indonesia.
Dalam pengembangan selanjutnya, kedua pekerja migran tersebut berhasil ditangkap pada hari yang sama. Informasi yang didapat dari pemeriksaan mereka membantu polisi untuk menangkap dua tersangka pria lainnya, masing-masing berusia 35 dan 31 tahun. Semua tersangka berasal dari Indonesia dan diketahui sebagai pekerja migran yang telah meninggalkan pekerjaan legal mereka di Taiwan.
Menurut CIB, pria berusia 35 tahun dianggap sebagai otak di balik upaya penyelundupan narkoba ini. Saat diinterogasi, tersangka wanita mengklaim bahwa dia tidak mengetahui isi sebenarnya dari paket yang diambilnya, dan hanya melakukannya atas permintaan pacarnya.
Keempat individu ini kemudian diserahkan kepada Kantor Jaksa Distrik Changhua. Pengadilan setuju untuk menahan pacar dari tersangka wanita, seorang pekerja di bengkel besi, sementara jaksa terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
Tersangka wanita, yang sebelumnya bekerja sebagai pengasuh di Taiwan, akhirnya dibebaskan, namun dia diperintahkan untuk tetap tinggal di tempat tinggalnya yang sekarang. Sementara itu, kedua pria lainnya telah ditempatkan di pusat penahanan yang dioperasikan oleh Badan Imigrasi Nasional, sesuai dengan informasi yang diberikan oleh CIB.
Kasus ini mencerminkan upaya berkelanjutan pihak berwenang dalam menghadapi masalah perdagangan narkoba lintas negara. Dengan kerja sama antarlembaga dan pemeriksaan yang teliti, diharapkan kasus seperti ini dapat dicegah di masa depan.
Sumber : Focus Taiwan
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan