Sebuah toko ramen di Kaohsiung menawarkan ramen durian. Dalam apa yang digambarkan sebagai “kejahatan terhadap makanan” (crime against food), sebuah toko ramen di Kaohsiung menawarkan ramen rasa durian yang disajikan dalam cangkang durian berlubang.
Toko ramen yang bertanggung jawab atas pembuatannya diposting di media sosial Selasa (13 Juni) dan mengatakan bahwa hidangan tersebut akan memakan biaya antara NT$680 (340 ribu rupiah) dan NT$780 (390 ribu rupiah), dan akan tersedia dari cabang Gangshan Shanhetang Ramen Kaohsiung (山禾 堂拉麵) mulai 22 Juni. Ramen dari kaldu tulang babi ini akan disajikan dengan santan, bubur durian, dan telur.
Komentar pengguna internet berkisar dari “ini adalah hidangan terindah yang pernah saya lihat” hingga menyerukan sanksi yang akan dikenakan pada Taiwan. “Pepatah lama, ‘Ramen lahir di Cina, dikuasai di Jepang, dan meninggal di Taiwan’ sebenarnya adalah ramalan,” kata seorang pengguna Twitter sebagai tanggapan.
Pemilik toko Sun Hao-en (孙浡恩) mengatakan kepada China Times bahwa keluarganya adalah pecinta durian, dan ia mendapat ide untuk hidangan tersebut saat mengunjungi Malaysia. Sun mengatakan bahwa karyawan toko tidak suka baunya saat menyiapkan hidangan, dan harus memakai dua masker wajah saat menyiapkannya untuk menutupi hidungnya dari bau durian, yang banyak digambarkan mirip dengan sampah panas, kotoran mentah, dan pakaian apek.
Hidangan ramen yang meresahkan mungkin sedang terjadi di Taiwan, karena mangkuk mi durian muncul setelah hidangan ramen dengan kodok utuh dan isopoda di atasnya menjadi berita utama dalam beberapa minggu terakhir.
Sumber : Taiwan News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan