Pengasuh migran membantu meringankan beban banyak keluarga di Taiwan yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Namun, layanan mereka sepanjang tahun juga dikritik. Menurut survei terbaru yang dirilis oleh Kementerian Ketenagakerjaan (MOL), lebih dari 200.000 PMA rumah tangga, rata-rata jam kerja per harinya adalah sekitar 10 jam, lebih dari 50% atau sekitar 100.000 orang tidak cuti pada hari libur, proporsi yang merasa bahwa mereka tidak ingin cuti untuk mendapatkan uang lembur ada sekitar 77%.
Peneliti Taiwan International Workers’ Association // Wu Jing-ru menjelaskan, “mereka tinggal bersama majikan dan tinggal bersama seluruh anggota keluarga majikan. Jadi apakah mereka sebenarnya tidak ingin cuti?”
MOL luncurkan layanan perawatan jangka pendek sementara, maksimal 52 hari
Serikat hak buruh PMA merasa bahwa setelah sekian lama mengurus majikannya, PMA rumah tangga kelelahan fisik dan mental, tentunya ingin libur. MOL diminta melakukan revisi karena ada kesenjangan yang besar dengan persepsi majikan. Sehubungan dengan itu, mulai tahun ini, MOL meluncurkan layanan perawatan jangka pendek sementara sebanyak maksimal 52 hari atau setara dengan satu hari per minggu agar PMA dapat beristirahat sejenak.
Ketua New Taipei City Employment Service Institute Association // Lee Pei-ci menjelaskan, “layanan perawatan sementara yang diluncurkan oleh pemerintah harus disesuaikan dengan skema penggunaan jasa pekerja pada keluarga baru bisa dilaksanakan. Ini sebenarnya sangat sulit sekali.”
Majikan dikhawatirkan enggan mendaftarkan layanan sementara bagi PMA
Menanggapi sistem baru ini, serikat agen PMA menyatakan dukungannya, namun juga khawatir apakah majikan bersedia mengajukan pendaftaran bagi PMA mereka. Namun, MOL berharap sistem baru ini dapat memperbaiki kondisi liburan PMA, dan menganggarkan lebih dari NT$ 80 juta yang akan ditambal dari dana stabilitas ketenagakerjaan.
Sumbe : Warta Berita
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan